Pembelian Pesawat Garuda Paling Cepat 7 Tahun, Danantara Ungkap Penyebabnya

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 31 Oktober 2025 | 18:45 WIB
Pembelian pesawat Garuda paling cepat 7 tahun, Danantara ungkap penyebabnya. (Foto/Instagram Garuda Indonesia)
Pembelian pesawat Garuda paling cepat 7 tahun, Danantara ungkap penyebabnya. (Foto/Instagram Garuda Indonesia)

BeritaNasional.com - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengungkapkan proses pembelian pesawat baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dari diperkirakan baru bisa terealisasi paling cepat tujuh tahun. Pasalnya, pembelian pesawat dari Boeing maupun Airbus harus menunggu antrean sekitar tujuh tahun.

“Masalahnya, kita mau beli, investasi pesawat baru. Tapi pengiriman pertamanya tujuh tahun dari sekarang. Beli pesawat lagi antre,” kata Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia Rohan Hafas dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (31/10/2025)

Rohan menyebut, Garuda telah teken kontrak dengan Boeing, yang merupakan bagian dari negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Meskipun antrean yang sama juga berlaku untuk pembelian Airbus. 

“Kan sudah dikontrak waktu restrukturisasi, kita harus beli Boeing. Tapi, baik Boeing atau Airbus, dua-duanya tujuh tahunan,” jelas Rohan. 

Menurut Rohan, Garuda Indonesia masih berusaha menyelesaikan kewajiban pembayaran utang kepada lessor, yang mulanya Garuda Indonesia mendapat dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Seiring dengan peralihan setoran dividen ke Danantara, maka peran dukungan itu beralih ke sovereign wealth fund (SWF) ini.

“Kalau pesawat mengangsurnya telat, pasti di-grounded (dilarang terbang). Dan kemarin ada keterlambatan antara peralihan ini, jadi sempat di-grounded beberapa pesawat. Kalau telat seperti itu, penumpang berkurang, penghasilan kurang, jadi rugi,” jelasnya. 

Hal itu juga yang melandasi Danantara melakukan injeksi dana senilai Rp6,65 triliun atau setara 405 juta dolar AS kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Injeksi ini berupa pinjaman pemegang saham (shareholder loan) yang dilakukan melalui PT Danantara Asset Management (Persero).

“Itu memang skema cicilannya yang akan terus dilaksanakan sesuai dengan perjanjian restrukturisasinya,” ungkapnya. 

Sebagai catatan, injeksi dana itu merupakan wujud dari pendekatan baru dalam restrukturisasi dan transformasi persero di bawah pengelolaan Danantara.

Dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan pemeliharaan, perbaikan dan pemeriksaan, yang merupakan bagian dari total dukungan pendanaan bernilai sekitar 1 miliar dolar AS. Dukungan transformasi komprehensif ini mencakup optimalisasi bisnis, pendanaan jangka panjang, serta pendampingan menyeluruh berbasis tata kelola dan restrukturisasi penyehatan kinerja.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: