Menghadap ke Prabowo, Bahlil Sebut Program Listrik Desa Ditargetkan Rampung 2030

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 03 November 2025 | 16:10 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. (Foto/Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. (Foto/Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

BeritaNasional.com -  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan sejumlah capaian sektor energi kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/11/2025).

Dalam laporannya, Bahlil mengatakan bahwa ia melaporkan realisasi program listrik desa, peningkatan produksi minyak nasional, hingga kesiapan Indonesia menuju kedaulatan energi.

"Saya memberikan laporan karena beberapa hari ini saya melakukan kunjungan kerja ke daerah di Sulawesi, di Sultra, di Sulut, kemudian beberapa daerah lain  khususnya berbicara tentang realisasi listrik desa,” kata Bahlil kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Bahlil berujar, program listrik desa menjadi salah satu fokus utama pemerintah. Presiden Prabowo, lanjut dia, menargetkan seluruh wilayah di Indonesia sudah teraliri listrik paling lambat pada 2030 mendatang.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, untuk listrik desa 2029–2030, dari 5.700 desa dan 4.400 dusun, itu harus selesai semua,” ujar Bahlil.

Selain soal elektrifikasi desa, Bahlil juga menyampaikan capaian produksi minyak nasional (lifting) yang telah melampaui target dalam APBN.

Hingga November 2025, produksi minyak harian Indonesia mencapai 605.000 barel per hari.

Tidak hanya itu, Bahlil juga melaporkan peningkatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sektor energi. Dari target sekitar Rp260 triliun tahun ini, realisasi PNBP sudah menembus 74–75 persen.

Bahlil pun menegaskan bahwa pemerintah optimistis mewujudkan kedaulatan energi nasional. Ia menyebut, pada 2026 Indonesia diproyeksikan tidak lagi mengimpor solar seiring rampungnya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.

“RDMP kilang kita yang di Balikpapan, insyaallah 10 November ini akan kita resmikan. Kalau kita dorong B50 lagi ke depan, berpotensi supply kita terhadap solar bisa lebih, bahkan bisa kita ekspor,” tandasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: