Dapat Trauma Healing, Siswa dan Guru Korban Ledakan di SMAN 72 Jakut Mulai Tenang

Oleh: Bachtiarudin Alam
Minggu, 09 November 2025 | 08:30 WIB
Polisi memberikan trauma healing kepada korban ledakan SMAN 72. (Foto/Istimewa)
Polisi memberikan trauma healing kepada korban ledakan SMAN 72. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Polda Metro Jaya turut memberikan trauma healing bagi para korban, termasuk siswa dan guru, atas dampak psikologis dari tragedi ledakan yang terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta Utara (Jakut).

Dipimpin AKBP Ida Bagus Gede Adi Putra Yadnya selaku Tim Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya, proses trauma healing berlangsung di tiga titik, yaitu Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Rumah Sakit YARSI, dan SMAN 72 Jakarta Utara.

“Pendampingan ini kami lakukan agar keluarga korban dan para guru bisa mengelola stres dan rasa takut setelah kejadian,” kata Ida Bagus dalam keteranganya yang dikutip pada Minggu (9/11/2025). 

Ida Bagus menjelaskan metode yang dipakai adalah Psychological First Aid atau Bantuan Awal Psikologis yang berfokus pada pemulihan emosi, penguatan rasa aman, serta pengelolaan stres pasca kejadian.

Setelah mendapatkan trauma healing, korban, sejumlah guru hingga keluarga korban mulai menunjukkan ketenangan setelah sesi konseling dilakukan.

“Kami ingin memastikan mereka mendapatkan dukungan emosional yang dibutuhkan,” ungkap ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Budi Hermanto menyampaikan bahwa kegiatan trauma healing akan terus dilanjutkan secara berkesinambungan hingga para korban benar-benar pulih.

“Pelayanan trauma healing diteruskan agar para korban bisa segera pulih. Di sisi lain, rangkaian penyelidikan juga masih terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan,” ujar Budi.

Selain itu, Budi menegaskan bahwa proses penyelidikan terhadap penyebab ledakan masih terus berjalan intensif yang semuanya saling berjalan secara simultan dengan penanganan para korban.

“Polda Metro Jaya memastikan seluruh langkah penanganan dilakukan secara cepat, menyeluruh, dan profesional, mulai dari olah TKP, pelayanan medis, hingga pendampingan psikologis,” ujar Budi.

Berdasarkan data dari Pos Pelayanan Polri di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, tercatat total 96 korban hingga Sabtu (8/11/2025). Dengan data 29 korban masih menjalani perawatan medis, tersebar 14 korban di RS Islam, Jakarta, 14 korban di RS Yarsi dan 1 korban di RS Pertamina, sementara sisanya diperbolehkan pulang.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: