Marsinah Jadi Pahlawan Nasional, Anggota DPR Bimantoro: Ini Pengakuan Negara atas Perjuangan Buruh

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 11 November 2025 | 15:30 WIB
Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Bimantoro Wiyono. (BeritaNasional/istimewa)
Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Bimantoro Wiyono. (BeritaNasional/istimewa)

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan Marsinah buruh perempuan asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur  sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025. Keputusan ini disambut hangat anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Bimantoro Wiyono. Ia menilai penetapan tersebut merupakan bentuk penghormatan tertinggi negara terhadap perjuangan buruh dalam menegakkan keadilan.

Sosok Marsinah sebagai simbol keberanian seorang pekerja yang gigih melawan ketidakadilan dan penindasan demi memperjuangkan hak-hak dasar buruh.

“Gelar Pahlawan Nasional ini adalah bentuk pengakuan negara atas jasa-jasanya yang luar biasa. Marsinah adalah sosok yang berani melawan ketidakadilan dan penindasan demi memperjuangkan hak dasar pekerja,” ujarnya. 

Dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (11/11/2025)  Bimantoro menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas keputusan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah.

“Sebagai putra asli Nganjuk, saya sangat bangga dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang telah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah. Ini adalah kehormatan besar bagi kami masyarakat Nganjuk,” ucapnya.

Keputusan Presiden Prabowo tersebut menunjukkan keberpihakan negara terhadap perjuangan buruh dan nilai-nilai kemanusiaan.

Marsinah dikenal sebagai buruh yang vokal dan berani. Pada Mei 1993 ia bersama rekan sejawatnya menuntut hak-hak dasar pekerja, termasuk upah layak dan kondisi kerja yang manusiawi. Pengorbanan hidupnya membuat namanya abadi sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.

“Pengorbanan Marsinah pada Mei 1993 telah menginspirasi generasi demi generasi untuk terus menyuarakan keadilan dan hak asasi manusia,” katanya. 

Ia menegaskan perjuangan Marsinah tidak boleh berhenti pada sejarah, tetapi harus menjadi energi perjuangan bagi generasi masa kini.

“Semangat perjuangan Marsinah akan kami lanjutkan. Perjuanganmu dan semangatmu akan selalu dikenang, menjadi cahaya dalam memperjuangkan hak-hak pekerja dan keadilan sosial di Indonesia,” tegasnya.

Ia berharap penganugerahan gelar ini menjadi momentum nasional untuk memperkuat komitmen terhadap perlindungan buruh dan keadilan sosial. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: