Hari Jomblo 11 November, Hari Libur yang Dirayakan Para 'Single'

Oleh: Kiswondari
Selasa, 11 November 2025 | 07:25 WIB
Hari jomblo 11 November, hari libur yang dirayakan para 'single'. (Foto/Freepik)
Hari jomblo 11 November, hari libur yang dirayakan para 'single'. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Hari jomblo dirayakan setiap tanggal 11 November atau 11/11, merupakan hari libur tidak resmi sekaligus musim belanja yang dirayakan oleh para single atau orang yang sedang jomblo di Tiongkok. Penasaran seperti apa hari jomblo 2025? Berikut adalah penjelasan mengenai hari jomblo dan asal-usulnya, yang dikutip BeritaNasional dari berbagai sumber, Selasa (11/11/2025).  

Hari jomblo mulanya disebut Hari Bujang, yakni hari libur tidak resmi di Tiongkok sekaligus musim belanja yang dirayakan oleh orang-orang yang sedang tidak menjalin hubungan (jomblo). Tanggal 11 November dipilih karena angka 1 menyerupai tongkat, yang mana dalam Bahasa slang internet di Tiongkok merujuk pada lelaki yang belum menikah atau tidak ingin menambahkan "cabang" dalam silsilah keluarga (free mariage).

Asal-usul Hari Jomblo

Hari Jomblo atau Hari Bujang ini awalnya berasal dari Universitas Nanjing pada 1993. Perayaan Hari Jomblo kemudian menyebar ke beberapa universitas lain di Nanjing selama tahun 1990-an. Tanggal 11 November (11/11) sendiri dipilih karena tanggal tersebut terdiri dari empat angka 1, yang mewakili empat lajang.

Ada beberapa kisah yang menjelaskan terciptanya festival Hari Jobmlo. Dan kisah yang paling banyak diterima adalah bahwa Hari Jomblo ini tumbuh dari budaya asrama Universitas Nanjing. Sebuah cerita pada 1993 mengisahkan empat mahasiswa laki-laki jomblo di asrama Mingcaowuzhu, Universitas Nanjing, mendiskusikan bagaimana mereka dapat melepaskan diri dari hal monoton saat menjadi lajang.

Kemudian, empat jomblo ini bersepakat bahwa 11 November akan menjadi hari perayaan untuk menghormati para lajang/jomblo. Kegiatan ini kemudian menyebar melalui universitas dan akhirnya menyebar ke masyarakat yang lebih luas. Penyebarannya meningkat dengan penggunaan media sosial (medsos), dan acara tersebut menjadi semakin populer dalam budaya dan masyarakat Tiongkok kontemporer.

Menurut cerita lainnya, tanggal 11 November awalnya dirayakan sebagai tanggapan kontra terhadap festival tradisional yang berpusat pada pasangan oleh sekelompok kecil mahasiswa perguruan tinggi. Namun, pada 2009, CEO Alibaba Daniel Zhang mulai menggunakan hari itu sebagai festival belanja 24 jam dengan menawarkan diskon belanja online dan hiburan secara fisik/offline.

Hari libur tersebut kini menjadi hari retail fisik dan belanja daring terbesar di dunia. Bahkan, pesaing Alibaba seperti JD.com ikut menyelenggarakan festival Hari Lajang juga hingga mampu mengumpulkan 19,1 miliar dolar AS. Hal ini berkontribusi pada total volume penjualan Tiongkok menjadi 44,5 miliar dolar AS pada tahun 2017.

Sekian ulasan tentang Hari Jomblo 2025, beserta penjelasan dan asal-usulnya, semoga informasi ini bermanfaat. sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: