17 November Hari Prematuritas Sedunia, Mengenal Perjuangan Bayi Prematur Bersama Keluarga
BeritaNasional.com - Hari Prematuritas Sedunia yang diperingati setiap 17 November menjadi momentum dunia untuk menyoroti tantangan besar yang dialami bayi prematur, bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Meski tubuh mereka kecil dan rapuh, perjuangan hidup mereka sangat besar. Peringatan ini hadir untuk meningkatkan kesadaran bahwa setiap bayi prematur membutuhkan perhatian khusus, fasilitas kesehatan terbaik, serta dukungan emosional dan sosial dari lingkungan sekitar.
Tantangan di Balik Kelahiran Lebih Awal
Kelahiran prematur menjadi salah satu masalah kesehatan global yang kompleks.
Menurut laporan kesehatan dunia, jutaan bayi lahir prematur setiap tahun, dan ratusan ribu di antaranya tidak dapat bertahan karena komplikasi serius seperti gangguan pernapasan, infeksi, dan organ tubuh yang belum matang.
Selain itu, keluarga bayi prematur kerap menghadapi tekanan hebat:
* Beban emosional, seperti kecemasan dan stres berkepanjangan.
* Beban finansial, karena biaya perawatan NICU yang tidak murah.
* Ketidakpastian, karena kondisi bayi prematur bisa berubah setiap saat.
Oleh karena itu, dibutuhkan gerakan global untuk mengedukasi masyarakat, meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan, dan memperkuat dukungan bagi keluarga yang tengah berjuang.
Sejarah Hari Prematuritas Sedunia
Peringatan ini pertama kali diselenggarakan pada 2008 oleh sekelompok organisasi orang tua di Eropa yang memiliki pengalaman langsung merawat bayi prematur.
Mereka ingin menyuarakan perjalanan panjang dan penuh harapan yang sering kali tak diketahui banyak orang.
Gerakan ini dengan cepat mendapat dukungan dari berbagai lembaga kesehatan dunia, termasuk Global Foundation for Children with Special Needs Initiative (GFCNI).
Seiring waktu, peringatan Hari Prematuritas Sedunia berkembang menjadi kampanye internasional yang melibatkan lebih dari 100 negara.
Setiap tahun, berbagai kegiatan digelar seperti seminar kesehatan, penyuluhan publik, testimoni orang tua, hingga penyalaan landmark kota dengan warna ungu, warna simbolis prematuritas.
Makna Filosofis: Harapan dalam Warna Ungu
Balon ungu yang menjadi ikon Hari Prematuritas Sedunia bukan dipilih tanpa alasan. Warna tersebut melambangkan:
* Kekuatan dan ketabahan, meski tampak lembut seperti bayi prematur.
* Harapan, bahwa setiap bayi memiliki kesempatan bertahan hidup dan tumbuh sehat.
* Kehangatan, menggambarkan dukungan yang diperlukan keluarga selama masa kritis.
Filosofinya sederhana namun mendalam: bayi prematur mungkin lahir lebih cepat, tetapi bukan berarti mereka kurang kuat.
Tujuan Utama Peringatan Hari Prematuritas Sedunia
1. Meningkatkan standar perawatan neonatal, termasuk pengadaan inkubator, ventilator, dan fasilitas NICU modern.
2. Menguatkan dukungan emosional bagi orang tua, yang sering kali merasa sendirian dalam perjalanan merawat bayi prematur.
3. Mendorong penelitian medis, untuk mengurangi komplikasi dan meningkatkan peluang hidup bayi prematur.
4. Menekan angka kematian bayi prematur, melalui edukasi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan rutin, serta deteksi dini faktor risiko.
Nilai-nilai yang Ditekankan
Hari Prematuritas Sedunia menanamkan berbagai nilai penting bagi masyarakat, keluarga, dan dunia medis:
* Empati dan kemanusiaan, karena perjuangan bayi prematur adalah perjuangan seluruh keluarga.
* Kesadaran sosial, bahwa isu prematuritas bukan hanya masalah kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama.
* Kebersamaan, memperkuat kolaborasi antara rumah sakit, pemerintah, dan masyarakat.
* Penghargaan terhadap kehidupan, sekecil apa pun peluangnya, setiap nyawa memiliki hak untuk diperjuangkan.
* Harapan dan optimisme, karena banyak bayi prematur yang akhirnya tumbuh menjadi anak yang kuat dan cerdas.
Fakta Menarik tentang Prematuritas
* 1 dari 10 bayi di dunia lahir prematur setiap tahun.
* Prematuritas menjadi penyebab utama kematian bayi usia 0–28 hari secara global.
* Kemajuan teknologi kesehatan telah meningkatkan angka kelangsungan hidup, bahkan bagi bayi yang lahir pada usia 24 minggu.
* Lebih dari 70 landmark dunia pernah disinari warna ungu pada 17 November sebagai bentuk solidaritas global.
* Banyak tokoh terkenal dunia termasuk Albert Einstein hingga Winston Churchill diketahui lahir prematur, membuktikan bahwa bayi prematur dapat tumbuh luar biasa.
Makna Peringatan Hari Prematuritas Sedunia
Peringatan setiap 17 November bukan sekadar acara simbolis, tetapi ajakan untuk:
* Menghargai perjuangan bayi prematur, yang sejak hari pertama sudah harus bertahan hidup.
* Menguatkan orang tua, agar mereka tidak merasa sendiri dalam proses panjang merawat buah hati.
* Meningkatkan kepedulian masyarakat, terutama terkait pentingnya pemeriksaan kehamilan dan akses layanan kesehatan berkualitas.
* Mendorong pemerintah memperluas fasilitas NICU, terutama di daerah yang akses kesehatan masih minim.
Pada akhirnya, Hari Prematuritas Sedunia membawa pesan bahwa setiap bayi adalah pejuang kecil dengan masa depan besar yang harus kita lindungi bersama.
(Rep/Novia Amelia)
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
BUDAYA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 12 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu







