BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Rabu, 20 Maret 2024 | 14:45 WIB
Ilustrasi gelombang laut. (foto:freepik/wirestock)
Ilustrasi gelombang laut. (foto:freepik/wirestock)

Indonesiaglobe.id - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 20 - 21 Maret 2024.

Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis oleh BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Utara - Timur Laut dengan kecepatanangin berkisar 8 - 25 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 6 - 20 knot terdampak dari bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia bagian tenggara, selatan Jawa. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Bitung, perairan Utara Jayapura.

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan P. Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Teluk Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda, perairan selatan P. Jawa - P. Sumba, Selat Bali - Badung - Lombok - Alas - Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat.

Kemudian di Laut Sawu bagian selatan, perairan Kupang - P. Rote - P. Sawu,  Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Tengah, Samudera Hindia Selatan Bali - NTT, Laut Natuna Utara, perairan utara Jawa Barat - P. Madura, perairan Kep. Sapudi - Kep. Kangean, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Sumbawa, perairan utara P. Sumbawa - Flores, Laut Banda bagian timur, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar.

Begitu juga di perairan Kep. Kai - Kep. Aru, perairan Amamapare - Agats, perairan Yos Sudarso, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua, Laut Arafuru.

“Sedangkan, untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur. Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” ujar keterangan resmi BMKG, Rabu (20/3/2024).

Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi perahu, kapal tongkang, kapal ferry dan kapal kargo lebih berhati-hati.

“Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal UkuranBesar seperti Kapal Kargo Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m),” kata BMKG.

Begitu juga dengan masyarakat yang tinggal serta beraktivitas di pesisir area wilayah laut untuk dapat mengantisipasi adanya gelombang tinggi.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tutur BMKG.sinpo

Komentar: