AS Gelontorkan Dana Hibah Rp 39 Miliar untuk Pembangunan IKN
Indonesiaglobe.id - Amerika Serikat belum lama ini menggelontorkan dana hibah sebesar Rp 39 miliar untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi kota pintar dan berkelanjutan. Ini merupakan pertama kalinya AS terlibat dalam proyek relokasi ibu kota baru dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Sementara itu, laporan media minggu ini mencatat bahwa China adalah salah satu dari sejumlah negara dengan potensi investasi asing terbesar dalam proyek IKN. Bahkan China ikut membangun proyek perumahan di IKN.
Hibah dari AS untuuk pembangunan infrastruktur prioritas IKN seperti sistem transportasi, energi, air dan pengelolaan limbah. Hal ini diungkapkan oleh Enoh T. Ebong, Direktur Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) dalam kunjungannya di Jakarta.
“Dana ini akan digunakan untuk bantuan teknis guna mengembangkan desain rinci, spesifikasi teknis, dokumentasi pengadaan dan strategi peningkatan kapasitas dalam mendukung pengembangan infrastruktur prioritas kota pintar Nusantara,” kata Ebong.
“USTDA hadir untuk mendukung upaya Indonesia membangun ibu kota baru kelas dunia, sebuah upaya menantang yang juga menciptakan banyak peluang kerja sama,” tambah Ebong.
Dikutip dari Benar News, mega proyek yang menelan biaya sekitar Rp 466 triliun tersebut melibatkan pembangunan dari awal di atas lahan seluas 256.000 hektar di Kabupaten Penajam Paser Utara, yang terletak di antara kota Balikpapan dan Samarinda.
Menurut Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, pembangunan infrastruktur dasar IKN seperti jalan, bendungan, jembatan, dan gedung pemerintahan telah berlangsung sejak tahun 2021.
Pemerintah mengatakan, progres pembangunannya sudah mencapai 62,65 persen dan dijadwalkan selesai akhir tahun ini.
Pemerintah berharap untuk mulai memindahkan sekitar 1.800 pegawai negeri sipil ke kota baru tersebut pada Agustus tahun ini, dua bulan sebelum masa jabatan Presiden Jokowi berakhir pada 20 Oktober.
Bambang mengatakan, IKN ditargetkan akan menjadi ibu kota yang pintar, tangguh, inklusif dan berkelanjutan sehingga membutuhkan dukungan baik dalam bentuk investasi, pengetahuan dan jaringan.
“Bukan hanya dari jaringan akademisi yang kaya pengetahuan tapi juga pemasok. Amerika Serikat juara dalam hal ini,” kata Bambang.
Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN menyampaikan bahwa investasi smart city bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membentuk kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan termasuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya.
Beberapa paket yang ditawarkan antara lain meliputi pusat kontrol komando terpadu, pusat data, dan stasiun pengisian kendaraan listrik umum.
Agung menyebutkan hingga kini setidaknya ada tiga investor asing yang siap berinvestasi di IKN, khususnya pada sektor properti. Salah satunya, kata dia, konsorsium China dan Malaysia yang menggarap proyek hunian tahun ini.
Sementara itu, Singapore, Jepang, Malaysia dan China disebut sebagai empat negara yang telah memperlihatkan ketertarikan mereka untuk berinvestasi di IKN, menurut Voice of Amerika, mengutip Badan Otorita IKN.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu