Pasca Tragedi Al Khoziny, Menko PMK Minta Evaluasi Total Bangunan Pesantren dan Sekolah

Oleh: Kiswondari
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 12:30 WIB
Pasca tragedi Al Khoziny, Menko PMK minta evaluasi total bangunan pesantren dan sekolah. (Foto/Kemenko PMK)
Pasca tragedi Al Khoziny, Menko PMK minta evaluasi total bangunan pesantren dan sekolah. (Foto/Kemenko PMK)

BeritaNasional.com - Tragedi ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo membuat bangunan instansi pendidikan jadi perhatian pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno pun meminta sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keamanan bangunan pendidikan dan pesantren di Indonesia.

“Ambruknya bangunan ponpes Al Khoziny di Sidoarjo menjadi bencana non-alam akibat kegagalan teknologi dengan korban meninggal dunia terbanyak sepanjang tahun 2025. Ini harus menjadi perhatian kita semua agar tidak terjadi lagi di kemudian hari,” kata Pratikno dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

Aspek keamanan infrastruktur bangunan pendidikan pasca-insiden yang menewaskan 67 orang santri itu pun menjadi pokok pembahasan dalam rapat tingkat menteri yang dipimpin oleh Menko PMK di Jakarta, Jumat (10/10) kemarin.

Dalam rapat tersebut, Pratikno menegaskan kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas dan pemerintah daerah harus saling bersinergi demi memastikan seluruh bangunan pendidikan memiliki struktur yang aman dan layak.

“Perlu dilakukan penguatan koordinasi antarinstansi, agar setiap proses pembangunan fasilitas pendidikan dan keagamaan dapat memenuhi persyaratan teknis serta diawasi secara ketat,” ujarnya.

Pratikno mengapresiasi langkah cepat tim SAR gabungan dalam melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan terhadap santri Al Khoziny yang menjadi korban bangunan ambruk.

Ia menilai bahwa penanganan darurat yang dilakukan sejak hari pertama menunjukkan komitmen pemerintah dalam merespons setiap bencana dengan cepat.

"Keselamatan anak-anak di sekolah dan pesantren adalah prioritas utama. Tragedi ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih memperhatikan keamanan bangunan yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar," tegasnya. 

Sumber: Antarasinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: