Jasa Marga Akan Gunakan Teknologi Canggih untuk Urai Kemacetan Mudik, Keren

Oleh: Mufit
Selasa, 02 April 2024 | 15:15 WIB
Jasa Marga dalam diskusi bertajuk Operasi Ketupat dan Strategi Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2024 di Grand Hotel Kemang, Jakarta, Selasa (2/4). (Indonesiaglobe/Mufit)
Jasa Marga dalam diskusi bertajuk Operasi Ketupat dan Strategi Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2024 di Grand Hotel Kemang, Jakarta, Selasa (2/4). (Indonesiaglobe/Mufit)

Indonesiaglobe.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan menggunakan teknologi canggih untuk memantau kepadatan kendaraan di jalan Tol Trans Jawa saat mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

Selain itu, pihaknya turut mengantisipasi terjadinya kemacetan di sejumlah ruas tol Trans Jawa yang akan dilalui pemudik.

"Kami sudah menyiapkan teknologi untuk memantau kepadatan penumpang," kata 

Direktur Teknik dan Operasi PT Jasa Marga Tri Wahyuni Subekti dalam diskusi bertajuk Operasi Ketupat dan Strategi Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2024 di Grand Hotel Kemang, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Selain itu, lanjut Tri, pihaknya akan mengoptimalkan pemantauan kepadatan kendaraan di rest area melalui Rest Area Management System (RAMS) yang terdapat pada super app Jasa Marga Integrated Digitalmap (JID).

Dia mengatakan petugas Jasa Marga bakal menggunakan teknologi tersebut yang terintegrasi dengan Dynamic Message Sign di lajur jalan tol dan aplikasi Travoy yang bisa diakses langsung oleh pengguna jalan.

"Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk tidak memaksakan berhenti di rest area yang terpantau padat dan mematuhi arahan petugas pengatur lalu lintas serta mencari alternatif keluar jalan tol sejenak untuk mencari tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan melalui jalan tol," ucapnya.

Tri Wahyuni menyampaikan pengguna jalan tidak perlu khawatir jika harus keluar jalan tol di tengah perjalanan mudik di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa.

Sebab, tarif di seluruh ruas Jalan Tol Trans Jawa dikenakan berdasarkan jarak yang ditempuh sehingga tidak perlu ada kekhawatiran membayar tarif dua kali karena harus keluar dan masuk kembali ke jalan tol.

“Karena itu, kami mohon kerja sama pengguna jalan untuk tidak lagi memaksakan parkir di bahu jalan di sekitar rest area yang ditutup karena padat. Dengan seperti ini, kapasitas lajur jalan tol semakin berkurang sehingga makin padat," tuturnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: