Waspada! Ini Skema Serangan Penipuan Menggunakan Nama Atasan di kantor

Oleh: Imantoko Kurniadi
Minggu, 07 April 2024 | 19:00 WIB
Ilustrasi serangan siber. (Foto/Freepik)
Ilustrasi serangan siber. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Bayangkan Anda menerima telepon atau pesan dari atasan langsung, atau bahkan mungkin dari direktur perusahaan sepertinya kini harus waspada.

Karena ada kemungkinan 99% dari seluruh keadaan tersebut merupakan skenario yang diciptakan oleh penipu. 

Skema ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, berdasarkan catatan perusahaan siber, Kaspersky, Minggu (7/4/2024), penipu mungkin menggambarkan berbagai masalah yang dihadapi oleh perusahaan Anda yang secara umum berkaitan dengan situasi negara tertentu, menyebutkan keterlibatan regulator, polisi, atau mitra bisnis utama, dan kemudian menyarankan segala cara untuk “menyelesaikan masalah” dengan bantuan Anda. 

Lantas bagaimana cara ideal untuk hadapi situasi ini dan menghindarinya? Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya berikut ini.

1. Kebanyakan orang saat ini sudah mulai menolak permintaan aneh dari orang asing, baik itu petugas polisi yang menghubungi Anda melalui pesan instan, atau pegawai bank. 

Namun skema ini berbeda, orang yang mendekati korban tampaknya adalah kolega dekat dan merupakan orang yang cukup penting. 

Penipu sering kali memilih profil manajer C level sebagai umpan. Pertama, mereka mempunyai otoritas; kedua, kemungkinan besar korban mengenal orang tersebut. 

Namun, ada variasi dalam skema ini di mana penipu menyamar sebagai rekan kerja dari departemen utama (seperti akuntansi atau legal) yang mungkin tidak Anda kenal secara pribadi.

2. Skema ini bisa dimulai dengan atasan yang menyarankan Anda untuk mendiskusikan detail masalah kantor melalui kontraktor eksternal yang akan menghubungi Anda.

Tergantung pada spesifikasi skema ini dapat berupa petugas legal atau pajak, pegawai bank, auditor atau sejenisnya. 

Kemudian atasan akan meminta Anda untuk mengerahkan semua bantuan yang mereka perlukan dan tanpa penundaan. 

Salah satu contoh skema pencurian $25 juta setelah konferensi video deepfake, mungkin akan membuat para penipu berpura-pura sebagai karyawan perusahaan.

3. Permintaan mendesak agar korban tidak mempunyai waktu untuk berhenti dan menganalisa situasi, merupakan cara paling umum dilakukan.


“Segera untuk audit”, “keperluan mendesak mitra”, “jumlahnya akan membutuhkan konfirmasi sore ini”. Singkat cerita, Anda harus bertindak sekarang juga.

Penipu sering melakukan bagian percakapan ini melalui telepon, memberitahu korban untuk tidak menutup telepon sampai uang ditransfer.

4. Untuk mencegah siapa pun turut campur dalam penipuan tersebut, pelaku sejak awal memperingatkan korban bahwa membicarakan insiden tersebut dengan siapa pun dilarang keras karena pengungkapannya akan mengakibatkan konsekuensi yang berbahaya. 

Penipu mungkin mengatakan bahwa mereka tidak punya orang lain yang bisa dipercaya, atau bahwa beberapa karyawan lainnya adalah penjahat atau tidak loyal kepada perusahaan. 

Mereka umumnya akan berusaha menghalangi korban untuk berbicara dengan siapa pun sampai tuntutannya dipenuhi.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: