Arus Balik 2024

Antisipasi Kepadatan Penyeberang Sumatera ke Jawa, Pemerintah Tambah Kapal dari Pelabuhan Panjang ke Ciwandan

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB
Ilustrasi suasana arus balik (Foto/ASDP)
Ilustrasi suasana arus balik (Foto/ASDP)

BeritaNasional.com - Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi kepadatan penumpang penyeberangan dari Sumatera ke Jawa pada masa puncak arus balik Lebaran 2024. 

Langkah antisipasi yang pertama adalah menambah jumlah kapal yang dioperasikan dari 131 menjadi 146 trip, serta pembuatan war room atau ruangan yang menyajikan data dan informasi aktivitas pelabuhan secara digital. 

Selanjutnya, pengoperasian kapal dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan dengan daya angkut 1.445 unit kendaraan kecil.

“Pada arus mudik, Bakauheni menerima kapal dari Merak dan Ciwandan, akibatnya rotasi dari Pelabuhan Merak tidak maksimal karena terinterupsi dengan kapal dari Pelabuhan Ciwandan. Saat ini pada arus balik, kapal dari Pelabuhan Ciwandan sudah ke Pelabuhan Panjang," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang, Lampung, Minggu (14/4/2024).

"Lalu kita memiliki war room, semua stakeholder hadir, dengan satu layar yang memantau keberangkatan kapal sehingga tidak ada delay berarti,” tambah Menhub.

Selain itu, Budi berpesan agar masyarakat dapat memaksimalkan penggunaan Pelabuhan Alternatif Panjang, yang mengoperasikan tiga armada kapal negara dan swasta dengan rute Panjang-Ciwandan pada 12-18 April 2024.

Ketiga kapal tersebut masing-masing berangkat pada pukul 12.00, 14.00, serta 16.00 WIB. Sehingga tidak terjadi penumpukan di Pelabuhan Bakauheni.

“Masyarakat dapat menggunakan Pelabuhan Panjang secara maksimal. Kapal di sini menyeberang ke Pelabuhan Ciwandan, lalu sampai sana akan dikawal Kepolisian,” ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi berharap agar upaya antisipasi yang telah disiapkan ini dapat memastikan kelancaran dan keamanan arus balik penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Pada kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, upaya maksimal telah dilakukan pemerintah untuk mengurai kepadatan. Namun faktor cuaca akan tetap menjadi penentu.

“Tentu ada beberapa faktor determinan yang kita tidak bisa lalukan rekayasa maksimal yaitu cuaca dan gelombang. Mudah-mudahan cuaca dan gelombang baik-baik saja sehingga tidak mengganggu waktu perjalanan penyeberangan kapal,” ucap Muhadjir.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: