Ekonom: Rupiah Berpotensi Kembali ke Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 28 April 2024 | 18:36 WIB
Nilai tukar rupiah (Foto/Pixabay)
Nilai tukar rupiah (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual mengatakan, nilai tukar rupiah berpeluang untuk kembali menguat ke level psikologis di bawah Rp16.000 per dolar AS.

"Mungkin saja, karena perkembangannya sangat dinamis. Kalau saya perhatikan ini sekarang mereda 'kan ketegangannya (konflik Timur Tengah), indeks dolarnya juga sedikit menurun, harga minyaknya juga menurun ya. Bukan tidak mungkin kembali (ke bawah Rp16.000 per dolar AS) ya," ujar David.

Dikutip dari Antara, Minggu (28/4/2024), meskipun demikian, lanjut David, perlu juga diperhitungkan nilai fundamental perekonomian lainnya seperti ekspor dan inflasi.

"Kita tahu 'kan inflasi pangan kita naik cukup tinggi ya beberapa bulan terakhir. Nah ini mempengaruhi inflasi, ekspor-impor kita. Itu mempengaruhi juga fundamental rupiah," kata David.

David menyampaikan posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini relatif masih kompetitif dibandingkan posisi nilai tukar negara-negara lain terhadap dolar AS.

"Kita juga tidak menginginkan produk-produk manufaktur kita tidak bersaing ya, walaupun memang kita tahu ekspor kita utamanya kan komoditas. Tapi kita ingin juga kan produk-produk kita itu bersaing," ujar David.

Ia mencontohkan ketika yen Jepang dan yuan China melemah, won Korea juga dibiarkan melemah agar produk-produk ekspornya tetap dapat bersaing dengan kompetitor.

"Kalau banyak penguatan terjadi dengan satu mata uang, itu bisa mengganggu ekspornya dalam jangka panjang. Jadi perlu diperhatikan juga supaya untuk di luar komoditas kita tetap dapat bersaing," kata David.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: