Menlu AS Melawat ke Arab Saudi, Minta Akui Israel sebagai Negara

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 28 April 2024 | 19:35 WIB
Banyak negara tak mengakui keberadaan Israel  (Foto/Pixabay)
Banyak negara tak mengakui keberadaan Israel (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken melawat ke Arab Saudi pada Minggu (28/4/2024) ketika tenggat untuk mencapai kesepakatan bersejarah yang akan mendorong Saudi untuk mengakui Israel, makin dekat. Para analis berpendapat peluang tercapainya kesepakatan itu sangat kecil.

Dikutip dari VOA, Blinken melawat ke Riyadh hampir tujuh bulan setelah konflik di Gaza yang menghambat kemajuan kebijakan luar negeri Presiden AS Joe Biden yang bersejarah.

Lawatan itu juga berlangsung menjelang Pemilu AS pada November ketika warga akan menentukan apakah Biden yang berusia 81 tahun itu akan mendapatkan masa jabatan kedua. Pemilu tersebut bisa saja menghambat kemajuan normalisasi hubungan antara Saudi dan Israel yang telah dicapai sejauh ini.

Pada September, sebelum serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan kepada Fox News bahwa “setiap hari kita semakin dekat” untuk mencapai kesepakatan yang juga dapat meningkatkan kemitraan keamanan Washington-Riyadh.

Namun, Pangeran Mohammed, yang merupakan pemimpin de facto Arab Saudi yang berusia 38 tahun, juga menyatakan bahwa isu Palestina "sangat signifikan" bagi Riyadh. Dia menambahkan bahwa "penting bagi kita untuk membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina."

Ketika pertempuran berlarut-larut dan para mediator berjuang untuk mencapai gencatan senjata, para pejabat Saudi menegaskan kembali desakan mereka untuk mengakui negara Palestina merdeka.

Putri Reema binti Bandar al-Saud, duta besar Saudi untuk Washington, menyatakan kepada Forum Ekonomi Dunia pada Januari bahwa normalisasi tidak mungkin terjadi tanpa adanya jalan yang "tidak dapat dibatalkan" menuju pembentukan negara tersebut.

Menurut analis Saudi Aziz Alghashian, meskipun tidak mengejutkan jika Arab Saudi menghubungkan normalisasi hubungan dengan Israel dengan penyelesaian konflik Israel-Palestina, "biaya yang harus dibayar untuk normalisasi, terutama oleh pihak Palestina, pasti akan meningkat."

“Yang bisa dikatakan adalah perlu ada sesuatu yang lebih nyata daripada teori,” ujarnya.

“Dengan kata lain, lebih banyak langkah yang jelas dan tidak dapat diubah, bukan sekedar janji.”

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Blinken akan membahas “jalan menuju negara Palestina merdeka dengan jaminan keamanan bagi Israel”, dalam pembicaraan di Riyadh pada Senin dan Selasa.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: