Joe Biden dan Presiden Meksiko Bahas Penanganan Migrasi Ilegal

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 30 April 2024 | 18:00 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto/Inst Joe Biden)
Presiden AS Joe Biden (Foto/Inst Joe Biden)

BeritaNasional.com - Presiden AS Joe Biden dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan dalam pernyataan bersama pada Senin (29/4/2024), mereka baru-baru ini berbicara tentang cara menangani dilema migrasi ilegal secara efektif dan efisien di perbatasan AS-Meksiko.

Kedua pemimpin tersebut melakukan percakapan telepon tentang komitmen berkelanjutan mereka untuk memperkuat kerja sama bilateral dan regional yang akan menguntungkan masyarakat kedua negara.

Dikutip dari VOA, meskipun pernyataan tersebut mengatakan, kedua presiden membahas cara mengelola migrasi di kawasan Amerika secara efektif dan memperkuat efisiensi operasional di perbatasan bersama, namun pernyataan tersebut tidak mengungkapkan langkah spesifik apa yang mereka akan ambil.

Biden dan Lopez Obrador telah memerintahkan tim keamanan nasional masing-masing untuk bekerja sama untuk segera menerapkan langkah-langkah konkret agar secara signifikan dapat mengurangi penyeberangan perbatasan yang tidak teratur sekaligus melindungi hak asasi manusia.

Penyeberangan migran ilegal ke AS dari Meksiko masih menjadi isu yang memecah belah di AS dan tidak diragukan lagi akan menjadi topik utama dalam pemilihan presiden AS mendatang pada bulan November, di mana Biden akan berhadapan dengan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.

Penyeberangan migran ilegal ke AS mencapai rekor tertinggi yaitu 250.000 pada bulan Desember. Namun, arus migran melintasi perbatasan telah menurun secara signifikan sejak Meksiko meningkatkan upaya penegakan hukumnya.

Lopez Obrador mengatakan, di Meksiko bahwa penyeberangan ke AS juga menurun karena program sosial yang dimulai pemerintahnya di wilayah tersebut.

Gedung Putih telah mempertimbangkan pilihan-pilihan untuk menangani aliran migran yang memasuki Amerika Serikat dari Meksiko, termasuk tindakan eksekutif yang melarang migran tertentu masuk, namun belum menerapkan langkah-langkah baru apapun.

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: