2 Orang Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor di Kabupaten Pegunungan Arfak

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Senin, 27 Mei 2024 | 14:55 WIB
Lokasi tanah longsor Kabupaten Pegunungan Arfak (Foto/BNPB).
Lokasi tanah longsor Kabupaten Pegunungan Arfak (Foto/BNPB).

BeritaNasional.com - Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, pada Minggu (26/5/2024). Tanah longsor ini terjadi disebabkan karena hujan berintensitas lebat yang berlangsung cukup lama di wilayah setempat. 

“Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pegunungan Arfak,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (27/5/2024).

Berdasarkan data dari BNPB, total korban jiwa akibat tanah longsor yang terjadi di Kampung Mitiede, Distrik Minyawbouw tersebut berjumlah lima orang. Adapun dua orang masih dalam pencarian serta satu orang dinyatakan selamat dalam perawatan di Rumah Sakit Warmare, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. 

“Tanah longsor yang terjadi dilaporkan juga menyebabkan enam unit rumah mengalami rusak berat akibat tertimbun material longsor,” bebernya.

Selain itu, longsor juga mengakibatkan terputusnya akses jalan di Kampung Mitiede. Sebagai upaya penanganan darurat, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Arfak, BPBD Provinsi Papua Barat, Basarnas, dan TNI-Polri melakukan evakuasi dengan mengerahkan sejumlah peralatan SAR serta melakukan kaji cepat dampak bencana. 

“Operasi pencarian korban hilang oleh tim gabungan yang sempat  dihentikan sementara akibat cuaca ekstrem semalam sudah dilanjutkan kembali dengan mengerahkan alat berat,” katanya.

Guna meminimalisir dampak cuaca ekstrem, masyarakat dan pemerintah setempat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi terhadap potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca. Salah satunya melakukan pembersihan drainase dan saluran air di permukiman agar dilakukan secara berkala. Monitoring sungai dan pembersihan material sampah yang dapat menyumbat aliran agar dilakukan sesering mungkin untuk memaksimalkan daya tampung debit air sungai.

“Jika terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, masyarakat yang tinggal di sekitar lereng sungai maupun tebing agar mengevakuasi diri secara mandiri sementara. Masyarakat juga diimbau untuk senantiasa memperbarui perkembangan informasi prakiraan cuaca dari BMKG maupun BPBD setempat untuk mendapatkan rekomendasi pencegahan dan kesiapsiagaan,” tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: