Begini Kronologi Insiden Alat Berat Proyek Kejagung Jatuh yang Bikin MRT Tak Beroperasi
BeritaNasional.com - PT MRT Jakarta telah selesai melakukan investigasi terhadap peristiwa jatuhnya alat berat proyek Kejaksaan Agung pada Kamis (29/5/2024) lalu yang berdampak pada operasional kendaraan umum tersebut.
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo pun membeberkan kronologi lengkap peristiwa tersebut. Mulanya, pada pukul 16.45 WIB terjadi benturan antara kereta dengan material besi yang jatuh dari proyek tersebut.
Akibatnya, terjadi gangguan listrik di Stasiun Cipete Raya hingga Stasiun Bundaran HI. Masinis pun melaporkan bahwa material besi diduga jatuh di petak jalan antaran Stasiun Blok M BCA dan ASEAN dan menimpa kabel listrik.
"Setelah kejadian tersebut, pada 16.54 WIB, MRT Jakarta mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di setiap stasiun dan kereta serta menginformasikan kepada publik terkait insiden tersebut," kata Tomo dalam keterangan resminya, Sabtu (1/6/2024).
Selanjutnya pada pukul 17.05 WIB, tim pemeliharaan MRT Jakarta tiba di lokasi dan melaksanakan prosedur pembersihan dan pemeriksaan dampak insiden terhadap sarana dan prasarana MRT Jakarta.
"Pada pukul 20.17 WIB, seluruh material besi telah berhasil dibersihkan dari lokasi insiden. Selanjutnya, perbaikan terhadap kabel listrik aliran atas (overhead catenary system), ratangga (rolling stock) terdampak dilakukan," ujar Tomo.
"Selanjutnya, pada pukul 23.13 WIB, prosedur pemeriksaan dan pengujian aliran listrik dilaksanakan untuk memastikan bahwa seluruh aliran listrik telah kembali berfungsi dengan baik," tambahnya.
Lalu pada pukul 23.46 WIB, seluruh pengujian terhadap sarana dan prasana terdampak sudah dalam kondisi yang baik. Hingga pukul 00.26 WIB, dilakukan uji coba perjalanan kereta untuk mengetahui hasil perbaikan yang telah dilakukan.
Oleh karena itu, pada pukul 03.00 WIB diputuskan bahwa MRT Jakarta dapat beroperasi sesuai dengan jadwal operasional normal.
“Meskipun area insiden telah steril dari material besi, sebagai bagian dari prosedur keamanan dan keselamatan MRT Jakarta, kami harus melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan menyeluruh dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana seperti kabel listrik aliran atas, ratangga, dan rel," ucap Tomo.
"Proses ini memerlukan waktu agar aspek keselamatan dan keamanan pelanggan yang menjadi prioritas MRT Jakarta, terpenuhi sebelum kami akhirnya kembali dapat mengoperasikan layanan MRT Jakarta,” sambungnya.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 23 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 20 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu