Hamas Siap Berunding untuk Gencatan Senjata di Gaza

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 13 Juni 2024 | 17:00 WIB
Israel terus memborbardir Gaza (Foto/Inst Gaza Now)
Israel terus memborbardir Gaza (Foto/Inst Gaza Now)

BeritaNasional.com - Para mediator Mesir dan Qatar pada Selasa (11/6/2024) memberikan konfirmasi, mereka telah menerima tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata di Gaza yang didukung oleh Amerika Serikat (AS).

Kedua negara tersebut kemudian mengonfirmasi bahwa upaya mediasi bersama mereka dengan AS akan terus berlanjut hingga kesepakatan tercapai, dan bahwa para mediator akan memeriksa respons tersebut dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang bersangkutan mengenai langkah-langkah selanjutnya.

Namun, pernyataan tersebut tidak menyebutkan tentang Israel.

Sebelumnya, Hamas mengatakan, "Mereka siap untuk berunding secara positif untuk mencapai sebuah kesepakatan.”

Hamas masih menahan sekitar 120 dari hampir 250 sandera yang mereka culik ketika menyerang Israel pada 7 Oktober. 

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken telah mengumumkan bantuan kemanusiaan lebih dari $400 juta (sekitar Rp6,5 triliun) untuk warga Palestina, dalam sebuah konferensi bantuan untuk Jalur Gaza yang diselenggarakan oleh Yordania.

Blinken sedang melakukan tur ke Timur Tengah untuk memajukan kesepakatan gencatan senjata. Pada konferensi tersebut ia mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan untuk membuka akses bantuan kemanusiaan di Gaza.

Menlu AS itu juga meminta Hamas untuk menerima proposal yang didukung AS untuk gencatan senjata Gaza dan pembebasan para sandera.

Ia mengatakan, resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung rencana tersebut membuat hal ini menjadi sangat jelas bahwa dunia mendukungnya.

Presiden AS Joe Biden secara mengejutkan mempresentasikan sebuah rencana tiga tahap untuk gencatan senjata dalam perang Gaza pada akhir Mei lalu. Rencana ini mencakup pembebasan sekelompok sandera warga Israel selama gencatan senjata berlangsung, dan sebagai imbalannya warga Palestina yang ditahan di Israel akan dibebaskan.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, kelompok tersebut setuju dengan rancangan resolusi itu dan siap untuk menegosiasikan rinciannya. Ini adalah sebuah perkembangan yang disebut Blinken sebagai "sebuah tanda yang penuh harapan.”

Dikutip dari DW, mediator Qatar dan Mesir belum menerima jawaban resmi dari Hamas atau Israel atas proposal tersebut, dan ada keraguan apakah ada kemajuan nyata yang telah dicapai.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: