Begini Cara Pemprov DKI Atasi Polusi Udara di Jakarta

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 20 Juni 2024 | 15:45 WIB
Situasi udara di langit Jakarta. (BeritaNasional.Com/Oke Atmaja)
Situasi udara di langit Jakarta. (BeritaNasional.Com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi tingginya polusi udara di Jakarta beberapa waktu belakangan ini.

Kepala Dinas LH DKI Asep Kuswanto menjelaskan dirinya mengimbau para pemilik gedung tinggi di Jakarta untuk memiliki water mist.

Sebagai informasi, water mist merupakan alat untuk penyemprotan air dari atas gedung. Teknologi ini diklaim dapat mengurangi polutan PM2,5.

Selain penggunaan water mist, DLH juga akan mengimbau bagi para pemilik kendaraan yang melintas di Jakarta untuk melakukan uji emisi.

"Upaya jangka pendek juga kami tempuh dengan mengimbau pengelola gedung-gedung tinggi memasang water mist dan memperketat uji emisi kepada pemilik kendaraan bermotor di Jakarta,” kata Asep dalam keterangan resminya pada Kamis (20/6/2024).

Selain itu, Asep bakal mempererat kerja sama dengan daerah penyangga Jakarta untuk mengatasi polusi ini. Tujuannya, agar polusi di daerah sekitar Jakarta itu tak menyebar ke ibu kota.

Penyebab turunnya kualitas udara di Jakarta pekan ini adalah angin yang didominasi dari arah timur dan timur laut.

Penyebab itu diketahui berdasarkan analisis model HYSPLIT dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang dilakukan tim ahli IPB.

"HYSPLIT alias Hybrid Single-Particle Lagrangian Integrated Trajectory adalah model yang digunakan untuk menyimulasikan pergerakan dan penyebaran polutan di atmosfer, membantu dalam memahami sumber, dan dampak polusi udara," ujar Asep.

“Karena itu, kami mendorong pemerintah daerah di sekitar Jakarta untuk lebih ketat dalam mengawasi industri di wilayahnya yang berpotensi mencemari udara di sana dan terbawa angin ke Jakarta,” tambahnya.

Tak berhenti di sana, Asep mengimbau masyarakat untuk mengubah perilaku dengan beralih menggunakan transportasi publik, bersepeda, dan berjalan kaki untuk mobilisasi jarak dekat sebagai upaya memperbaiki kualitas udara Jakarta.

Terakhir, ungkap Asep, DLH sedang mengembangkan sistem inventarisasi emisi yang lebih sistematis untuk memantau sumber-sumber polusi udara di Jakarta.

Sistem ini memungkinkan pengumpulan data yang lebih baik tentang emisi dari berbagai sumber, termasuk kendaraan bermotor dan industri.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: