Ini Pernyataan Kaspersky Mengenai Keputusan Departemen Perdagangan AS
BeritaNasional.com - Pemerintahan Joe Biden telah melarang perusahaan keamanan siber yang berbasis di Rusia, Kaspersky, menyediakan produk antivirus populernya di Amerika Serikat karena masalah keamanan nasional.
“Kaspersky secara umum tidak dapat lagi, antara lain, menjual perangkat lunaknya di Amerika Serikat atau memberikan pembaruan pada perangkat lunak yang sudah digunakan,” kata pernyataan Kementerian Perdagangan, dikutip dari Guardian.
Pengumuman ini muncul setelah penyelidikan panjang menemukan bahwa operasi Kaspersky yang berkelanjutan di AS menimbulkan risiko keamanan nasional.
Merespons hal itu, Kaspersky telah mengetahui keputusan Departemen Perdagangan Amerika Serikat yang melarang penggunaan perangkat lunaknya di negara tersebut.
"Keputusan ini tidak mempengaruhi kemampuan Kaspersky untuk menjual dan mempromosikan penawaran serta pelatihan intelijen ancaman siber di Amerika Serikat," tulis keterangan resmi Kaspersky dikutip dari keteranganya, Senin (24/6/2024).
Walaupun telah mengusulkan sistem verifikasi keamanan produk oleh pihak ketiga yang tepercaya, "Kaspersky meyakini bahwa keputusan ini diambil oleh Departemen Perdagangan berdasarkan situasi geopolitik saat ini dan kekhawatiran teoritis, bukan dari evaluasi menyeluruh terhadap integritas produk dan layanan Kaspersky," tulisnya lebih lanjut.
Dampak utama dari langkah ini adalah pada upaya memerangi kejahatan siber. Kerja sama internasional antara pakar keamanan siber sangat penting dalam memerangi malware, namun pembatasan ini akan menghambat upaya tersebut.
"Selain itu, hal ini membatasi kebebasan konsumen dan organisasi, besar maupun kecil, untuk memilih perlindungan yang mereka inginkan, memaksa mereka menjauh dari teknologi anti-malware terbaik di industri menurut pengujian independen. Ini akan mengganggu pelanggan yang harus segera mengganti teknologi yang telah mereka andalkan selama bertahun-tahun," tulisnya.
Kendati demikian, bisnis perusahaan Russia itu mengklaim tetap tangguh dan kuat, dengan pertumbuhan pemesanan penjualan sebesar 11% pada tahun 2023.
"Kami optimis tentang masa depan dan akan terus membela diri terhadap tindakan yang berupaya merugikan reputasi dan kepentingan komersial kami secara tidak adil," tutupnya.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 22 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 19 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu