Apa Itu Saldo? Simak Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 04 Juli 2024 | 08:32 WIB
Ilustrasi pengecekan saldo. (Foto/Freepik)
Ilustrasi pengecekan saldo. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Saldo secara umum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna selisih (antara uang yang masuk dan yang keluar) atau sisa.

Ada berbagai macam pengertian saldo berdasarkan beberapa bidang atau konsep. 

Saldo juga dapat bermakna jumlah tagihan yang masih harus dibayar individu maupun perusahaan. Sementara itu, dalam perbankan, saldo sebagai jumlah uang tercatat yang ada atau tersisa dalam rekening tabungan.

Dalam dompet digital atau rekening bank, pengertian saldo merujuk pada aset yang dimiliki oleh seseorang. 

Namun, pengertian saldo akan berbeda ketika di kartu kredit. Ketika kita menyetorkan sejumlah uang ke rekening, bank yang bersangkutan mempunyai utang sejumlah yang kita setorkan tadi, sehingga saldo dapat dikatakan sebagai jumlah tagihan yang harus dibayar.

Dalam akuntansi, saldo dapat berarti perkiraan bahwa jenis akun tertentu akan mempunyai saldo debit atau kredit berdasarkan klasifikasinya di dalam bagan akun. 

Setiap rekening atau akun mempunyai saldo normal yang telah ditetapkan. Ketetapan tersebut bersifat mutlak atau tidak bisa diubah.

Jenis Saldo

Dalam dunia perbankan, saldo akun dapat dikatakan sebagai account balance. Sisa uang di dalam rekening setelah dibebaskan dari biaya-biaya dinamakan dengan saldo rekening.

Oleh sebab itu, nominal uang yang ada di akun sudah dikurangi dengan semua kredit dan debit. Simpanan balance atau giro tabungan ialah balance dalam rekening. Seberapa besar kekayaan yang dimiliki seseorang dalam rekening bank dalam ditunjukkan dari balance rekening banknya

Namun, balance rekening bank tidak akan mencatat transaksi yang terjadwal sebelum tanggal terjadinya transaksi. Oleh karena itu, tidak dapat mewakili kekayaan bersih dari seseorang.

Ada beberapa jenis saldo bank yang dapat diketahui seperti berikut ini.

1. Saldo kredit dan debit dalam tabungan

Pada saat menyetorkan uang ke bank, nominal yang disetorkan akan berada di sisi kredit. Tetapi saat menarik maupun mengirim uang, bank akan mencatatnya di sisi debet

Hal ini dapat terjadi karena kredit san debit dalam tabungan menggunakan sudut pandang pihak bank, bukan pihak nasabah.

Dalam pencatatan akuntansi ada dua jenis akun, yaitu akun kas (cash) dan utang (liabilities). Kas yang bertambah dicatat dalam kolom debet, sedangkan kas yang berkurang dicatat dalam kolom kredit.

Saat kita menyetorkan uang kepada bank berarti pihak bank dititipkan sejumlah uang yang sewaktu-waktu harus dibayarkan kepada nasabah. Pihak bank mencatatnya sebagai utang. Karena dicatat sebagai utang maka nominal setoran kita disebut kredit.

Sebaliknya, saat kita menarik uang berarti utang pihak bank kepada nasabah berkurang. Sehingga pihak bank mencatat sebagai sisi debit. Jadi, kita dapat memahami buku tabungan sebagai catatan utang pihak bank kepada nasabahnya.

2. Saldo mengendap di tabungan

Saldo mengendap merupakan nominal minimal yang ditetapkan oleh pihak bank untuk tetap berada di dalam suatu rekening. Nominal yang mengendap tidak dapat ditarik kembali oleh nasabah dan nominal tersebut tergantung kebijakan bank masing-masing.

Saldo minimum atau nominal mengendap memiliki tujuan sebagai pengaman apabila suatu saat nasabah tidak menggunakan rekeningnya lagi akan dilakukan penutupan rekening. Nominal tersebut digunakan pihak bank untuk menutup biaya-biaya transaksi.

3. Saldo rata-rata harian

Nominal rata-rata harian merupakan perhitungan nominal yang dilakukan pihak bank setiap harinya, tepatnya akhir hari saat bank melakukan proses batch. Beberapa bank menggunakan metode perhitungan nominal rata-rata harian dalam menentukan perhitungan bunga yang diterima nasabah.

Contoh saldo di akun bank yaitu sebuah akun rekening mempunyai nominal Rp8 juta sebagai balance awal. Kemudian pemilik akun menerima dana dari rekan kerja sebesar Rp2 juta, maka posisi balance pada saat itu ialah Rp10 juta.

Setelah itu, pemilik balance menjadwalkan secara otomatis pada lima hari berikutnya untuk dapat mengirimkan uang atau dana investasi ke akun reksa dana sebesar Rp3 juta. Maka, pada hari kelima itulah akun balance pemilik akun menjadi Rp7 juta.

Saldo dalam Pembukuan Akuntansi

Selain jenis-jenis saldo yang telah dipaparkan sebelumnya, ada juga jenis-jenis saldo dalam pembukuan akuntansi sebagai berikut.

1. Saldo normal aset

Pada setiap akun maupun nomor rekening, jumlah dari saldo akan selalu dilakukan perhitungan terlebih dahulu ketika membuat laporan keuangan. Tentu dalam kondisi normal akun aset saldo antara debit dan kredit akan lebih besar sisi debit. Hal ini karena saldo aset normal berada di sebelah kiri/debit.

Setiap perusahaan mempunyai aset, aset ini berupa harta seperti kas, bank, kas di tangan, piutang, persediaan barang, perlengkapan, peralatan, ataupun sesuatu yang dibayar di muka. Selain itu, aset tetap seperti tanah, gedung dan mesin menjadi salah satu aset besar yang dimiliki perusahaan.

2. Saldo normal liabilitas dan ekuitas

Akun liabilitas/kewajiban dan juga ekuitas/modal pada kondisi normal akan berada disebelah kanan atau kredit. Maka tidak heran apabila jumlah antara kredit dan debit biasanya akan lebih tinggi kredit. Apabila ada di sisi debit, maka keuangan perusahaan tidak dalam kondisi yang normal.

Kewajiban sebagai sejumlah utang yang dimiliki perusahaan yang harus dibayarkan kepada pihak lain baik di masa sekarang maupun yang akan datang. Biasanya kewajiban perusahaan mempunyai tempo yang berbeda. Berbeda dengan modal yang menjadi sebuah kekayaan, dipakai ketika membangun sebuah usaha atau menjadi penggunaan awal perusahaan.

3. Saldo normal pendapatan dan biaya

Pendapatan akan menambah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Namun pada akun riil, pencatatan pendapatan berada di sebelah kanan. Hal ini dikarenakan ketika kita mendapatkan uang, tentu akan dicatat di sebelah kiri atau debit, dan sebagai penyeimbang catatan akan ditulis di sebelah kredit. Tidak heran apabila saldo normal akun berada di kredit.

Pendapatan ini dapat berupa jumlah uang yang diterima karena aktivitas penjualan barang maupun jasa. Sedangkan beban merupakan sebuah pengurangan yang akan menghasilkan laba setelah dikurangi pendapatan yang ada.

4. Saldo normal beban

Akun beban berapa di sebelah debit dengan alasan ketika perusahaan mengeluarkan uang, dalam penyeimbangnya akan ditulis di sebelah debit. Hal ini menjadikan akun normal beban berada di debit.

Beban ini meliputi segala biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk apapun. Misalnya, untuk akun beban yaitu beban administrasi, beban penjualan seperti promosi angkut pembelian, sewa toko, dan lain sebagainya.

Fungsi Saldo dalam Pembukuan

Berikut ada beberapa fungsi saldo dalam pembukuan.

1. Sebagai aturan dalam mencatat akuntansi

Agar tidak melakukan kesalahan dalam membuat laporan, maka diperlukan laporan keuangan yang disusun secara baik dan benar. Aturan ini berlaku meliputi pencatatan antara posisi debit dan posisi kredit yang menjadi penambahan maupun pengurangan.

2. Menentukan saldo debit dan kredit

Dalam sistem akuntansi tentunya mempunyai sisi debit dan kredit, di mana posisi ini menentukan bagaimana posisi saldo dalam laporan tersebut. Sehingga posisi ini dapat menunjukkan adanya bagian akun aset, pendapatan, kewajiban, modal, dan posisi lainnya.

3. Prosedur pencatatan debit dan kredit

Prosedur pencatatan debit dan kredit dikarenakan adanya transaksi di sebelah kiri sesuai dengan akun yang bersangkutan. Selain itu prosedur ini dapat membantu mengelompokkan pencatatan transaksi, seperti akun kewajiban saldo normal di sebelah kanan sedangkan pendapatan di sebelah kiri.

4. Mengelompokkan akun riil

Pada akun riil meliputi neraca yang berupa harta maupun aktivitas, di mana harta seperti perlengkapan, peralatan dan lain sebagainya. Sehingga akun rill biasanya akan bertambah di debit dan berkurang di kredit.

5. Mengelompokkan akun nominal

Akun nominal merupakan akun yang meliputi pendapatan dan beban. Di mana pencatatan nominal pendapatan di sebelah kredit dan beban di sebelah debit.

6. Dapat lebih mudah membaca akun aset dan kewajiban

Apabila perusahaan mempunyai banyak aset berarti mempunyai keuntungan yang diraih, hal ini dengan mudah dapat mengetahui bagaimana saldo normal dalam aktiva yang berada di sebelah kiri.

Ketika saldo aktiva berada di sebelah kredit, maka menandakan keuangan mengalami pengeluaran. Begitu juga sebaliknya, dengan prinsip saldo normal dapat memudahkan kita membaca laporan keuangan.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: