AS Minta Rusia Hentikan Transfer Senjata dari Korut

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 07 Juli 2024 | 05:00 WIB
Ilustrasi senjata Korut (Foto/Pixabay)
Ilustrasi senjata Korut (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Amerika Serikat (AS) menilai Rusia melanggar sanksi internasional yang dikenakan terhadap Korea Utara (Korut). AS juga menyerukan Moskow untuk menghentikan transfer senjata dari Pyongyang.

"AS dan negara-negara lain menyoroti pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang dilakukan Rusia,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

“Sayangnya, kami sekarang memiliki anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang bersedia secara terbuka mengabaikan sanksi untuk mendukung prioritas rezim Kim Jong Un,” katanya.

Juru bicara tersebut melanjutkan, “Kami menyerukan kepada DPRK dan Rusia untuk menghentikan transfer senjata yang melanggar hukum dan mendesak Korut untuk mengambil langkah nyata untuk meninggalkan semua senjata nuklir, rudal balistik, dan program terkait.” 

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menegaskan, negaranya telah mematuhi sanksi internasional terhadap Korea Utara.

“Kami tidak melanggar rezim sanksi Korea Utara dan semua tuduhan yang muncul. Tidak dibuktikan dengan bukti material,” ujarnya.

Dikutip dari VOA, penolakan Kremlin untuk memperbarui mandat tahunan panel ahli menandai perubahan drastis dari dukungan sebelumnya terhadap Resolusi PBB 1718, yang memberlakukan embargo senjata terhadap Korea Utara dengan melarang semua impor dan ekspor sebagian besar senjata dan bahan terkait.

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi tersebut dengan suara bulat pada Oktober 2006, hanya beberapa hari setelah uji coba nuklir pertama Korea Utara.

Presiden Rusia Vladmir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif selama pertemuan puncak mereka di Pyongyang bulan lalu.

Dalam beberapa bulan terakhir, Pemerintah AS telah mengingatkan Rusia terkait dugaan pelanggaran sanksi internasional yang dilakukan Rusia, dan menuduh Moskow memfasilitasi upaya Pyongyang untuk mengembangkan senjata pemusnah massal secara finansial dan material.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: