Kisah Sedih Warga Palestina yang Dipenjara Israel

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 13 Juli 2024 | 06:00 WIB
Suasana Penjara di Israel  (Foto/Palestinian News)
Suasana Penjara di Israel (Foto/Palestinian News)

BeritaNasional.com - Hingga kini Moazzaz Khalil Abayat masih tak percaya jika ia sudah dibebaskan dari Penjara Negev di Israel selatan.

Abayat, 37, dari Kota Betlehem di Tepi Barat dibebaskan usai ditahan selama sembilan bulan tanpa dakwaan. Ia ditahan hanya menurut kebijakan penahanan administratif Israel yang kejam.

“Penjara Negev seperti Penjara Guantanamo. Saya melihat tahanan dibunuh dan diinjak-injak,” kata Abayat kepada Anadolu.

"Setiap malam, kami dipukuli habis-habisan. Hanya tadi malam, saya tidak dipukul," katanya.

Abayat kini sudah bertemu dengan keluarga dan teman-temannya di rumah sakit. Namun Abayat masih tidak percaya jika dia sudah dibebaskan.

Ia masih merasa di dalam penjara dan belum percaya dengan kebebasannya.

"Setelah ditangkap, saya diinterogasi militer dan dituduh sebagai pembunuh. Padahal saya tidak pernah membunuh siapa pun," katanya.

Akibat disiksa di penjara, ia menderita patah tulang di tubuhnya. Bahkan ia pernah dimasukkan ke dalam kantong hitam seolah-olah sudah meninggal.

Abayat menjelaskan, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir berpartisipasi dalam penyiksaan di penjara militer Ofer, sebelah barat Ramallah.

"Tahanan banyak meninggal disiksa di penjara. Kami minta mereka para tahanan diselamatkan," ujarnya.

Ayah Abayat, Khalil, terkejut dengan kondisi putranya. "Kami sangat terkejut. Ia tampak seperti orang yang berbeda," katanya.

“Anak saya adalah seorang binaragawan, bekerja di toko daging, suka bergaul. Namun kini, ia hampir kehilangan ingatannya, hampir lumpuh, kurus, tidak dapat berjalan dan tidak mengenali banyak anggota keluarga,” kata Khalil sedih.

Ia mencatat berat badan Moazzaz turun dari sekitar 110 kilogram menjadi hanya 50 kilogram.

“Moazzaz dipukuli selama masa penahanannya, dari saat ia ditangkap hingga pembebasannya,” ujarnya.

Dikutip dari Anadolu, saat ini sekitar 3.380 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak ditahan Israel tanpa dakwaan di penjara-penjara Israel. Israel benar-benar melakukan pelanggaran HAM berat.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: