Pimpinan MPR Bertemu dengan Ketum Demokrat, Usulkan Pilpres dan Pileg Dipisah

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 16 Juli 2024 | 18:12 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto/Ahda Bayhaqi)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto/Ahda Bayhaqi)

BeritaNasional.com - Pimpinan MPR RI melanjutkan silaturahmi kebangsaan dengan bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam pertemuan antara Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan jajaran pimpinan MPR dengan AHY, dibahas berbagai cara untuk memperbaiki penyelenggaraan pemilu di Indonesia.

Pertama, perlu dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu secara serentak antara pemilu legislatif dan pemilu presiden. Belajar dari Pemilu 2019 dan 2024, kualitas pemilu serentak belum sesuai harapan.

"Pertama, kita evaluasi apakah perlu kita evaluasi lagi pemilu serentak pilpres dan pileg karena ini sangat mengganggu, bukan mengganggu, menghasilkan kualitas yang tidak sebagaimana kita harapkan," kata Bamsoet di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Karena pilpres dan pileg berlangsung serentak, masyarakat lebih fokus pada pemilihan presiden, sehingga publik lupa pentingnya memilih anggota legislatif yang berkualitas.

"Kemarin orang pada fokus di pilpres, tinggal lupa bahwa pileg juga harus kita pilih orang-orang yang memiliki kualitas yang bagus," tambah Bamsoet.

AHY juga menyoroti ambang batas presiden yang menggunakan hasil pemilu lima tahun sebelumnya. Menurut AHY, ambang batas yang digunakan sudah tidak sesuai dengan kondisi pilpres yang akan datang.

"Lebih dari itu undang-undang kita juga menyampaikan, menyatakan bahwa pilpres merupakan usulan kumpulan dari partai politik dari hasil pemilu sebelumnya," jelas Bamsoet.

"Nah itu artinya, tadi Pak AHY menjelaskan kalau kita pakai yang lima tahun lalu, tentu saja ukurannya sudah berbeda," lanjutnya.

Oleh karena itu, dalam diskusi antara pimpinan MPR dan AHY, muncul pemikiran untuk memisahkan pileg dan pilpres.

"Sehingga perlu dipikirkan pemisahan pileg dan pilpres agar pilpres nanti itu berdasarkan pileg yang sebelumnya," ujar Bamsoet.

AHY pun sepakat bahwa penting menghadirkan penyelenggaraan pemilu yang berkualitas. Jangan sampai pemilu selalu memakan biaya yang mahal.

"Tadi juga diangkat isu bagaimana kita bisa menghadirkan politik termasuk pemilu yang lebih berkualitas dalam penyelenggaraan maupun output dan outcomenya. Jangan sampai kemudian biaya politik semakin mahal dari waktu ke waktu tapi juga kita menyadari bahwa pada akhirnya kita ingin menghadirkan para pemimpin, para wakil rakyat yang juga memiliki kapasitas yang baik dan integritas diri sehingga bisa benar-benar berkontribusi nyata dan membawa kemajuan untuk masyarakat dan konstituennya," ungkap AHY.

Dalam pertemuan ini, Bamsoet ditemani oleh Wakil Ketua MPR Amir Uskara, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, serta Wakil Ketua MPR Syarief.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: