Budi Arie Dorong Kolaborasi Nasional untuk Keamanan Siber

Oleh: Imantoko Kurniadi
Jumat, 19 Juli 2024 | 14:45 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi. (Foto/Humas Kominfo)
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi. (Foto/Humas Kominfo)

BeritaNasional.com -  Keamanan siber merupakan isu penting dalam menjaga kedaulatan bangsa. Keterlibatan semua pihak sangat penting dalam mengembangkan postur keamanan siber yang berbasis teknologi terbaru.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengajak Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI) untuk aktif dalam mengembangkan kebijakan dan meningkatkan keamanan siber nasional.

“Soal keamanan siber memang menjadi isu krusial kita, hari ini dan ke depan pasti akan lebih dibutuhkan di tengah kemajuan transformasi digital Indonesia,” ungkap Budi saat membuka Seminar dan Musyawarah Nasional Asosiasi Forensik Digital Indonesia di Jakarta Pusat, dikutip Jumat (19/7/2024).

Menurut Menteri Budi Arie, keterlibatan lintas pemangku kepentingan akan mampu memperkuat keamanan siber nasional. Serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya menjadi pelajaran penting yang menunjukkan perlunya kerja sama lintas sektor.

“Agar AFDI tidak hanya aktif mengembangkan kebijakan forensik digital nasional, jika perlu, AFDI bersama BSSN, Kominfo, dan Siber Polri dapat membentuk Tim Incident Response yang berisi praktisi dan ahli forensik digital kita. AFDI dapat hadir untuk setidaknya memberikan second opinion atau hasil forensik digital,” tuturnya.

Menkominfo menilai audit forensik untuk memetakan penyebab insiden siber semakin penting. Dengan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, peningkatan sistem akan dapat berlangsung lebih baik.

"Pertukaran informasi dan kemampuan antar pemangku kepentingan sangat penting, apalagi untuk menutupi celah yang mungkin terlewat jika hanya satu pihak yang melakukan audit forensik," ujarnya.

Menkominfo menyontohkan Amerika Serikat yang membentuk laboratorium forensik siber dengan kapasitas analisis malware dan gangguan keamanan siber yang sangat mumpuni. Selain itu, Unit Keamanan Siber Kementerian Digital Malaysia memfasilitasi berbagai kebutuhan keamanan siber termasuk analisis barang bukti digital.

Menurut Menteri Budi Arie, pemerintah berupaya fokus pada aspek mitigasi dan resiliensi dalam keamanan siber.

“Kita jangan sampai ketinggalan. Mitigasi dan resiliensi menjadi hal yang sangat penting karena fokus utamanya memastikan sesuatu dalam sistem dapat kembali beroperasi dengan baik pasca insiden siber," tuturnya.

Menteri Budi Arie optimis dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat mengembangkan ilmu forensik digital agar dapat menghadirkan ekosistem digital yang lebih baik dan lebih aman di masa depan.

“Karena kita percaya digitalisasi adalah keniscayaan sehingga aspek security dan keamanan menjadi sangat penting, terutama di sektor ekonomi digital karena penipuan dan jenis kejahatan siber apapun adalah musuh-musuh baru kita,” imbuhnya.

Dalam Seminar dan Munas AFDI 2024 hadir Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional Donny Purnomo dan Ketua AFDI Izazi Mubarok.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: