Jadi Koordinator Kemitraan ASEAN-Australia, Indonesia Minta Australia Akui Palestina

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:00 WIB
Menlu Retno minta Australia akui Palestina (Foto/Kemenlu RI)
Menlu Retno minta Australia akui Palestina (Foto/Kemenlu RI)

BeritaNasional.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan 4 prioritas Indonesia sebagai Koordinator untuk kemitraan ASEAN-Australia pada pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN-Australia di Vientiane, Laos (26/7/2024). 

Indonesia akan menjadi Koordinator Kemitraan ASEAN-Australia periode 2024-2027. Kemitraan ASEAN-Australia telah berjalan selama lebih dari 50 tahun. Lalu apa saja RI Sebagai Koordinator Kemitraan ASEAN-Australia?

1. Kerja sama politik dan keamanan

Retno menyampaikan Indonesia akan mendorong ASEAN dan Australia melakukan berbagai upaya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas termasuk melalui memajukan upaya-upaya conflict prevention dan conflict management, memajukan stabilitas maritim, khususnya melalui peningkatan upaya-upaya non-proliferasi, transparansi dan dialog, memajukan isu perempuan, perdamaian dan keamanan (WPS).

2. Kerja sama ekonomi

Untuk kerja sama ini, isu-isu seperti ketahanan pangan, transisi energi yang adil, dan implementasi efektif dari berbagai perjanjian perdagangan akan tetap menjadi prioritas.

3. Kerja sama sosial budaya

Indonesia akan terus mempromosikan isu pendidikan, budaya, dan peningkatan people to people contact, termasuk melalui optimalisasi the ASEAN-Australia Centre.

4. Mewujudkan visi AOIP yang inklusif

Indonesia akan mendorong ASEAN dan Australia dapat menjadi penggerak utama untuk kerja sama yang lebih dekat dengan Pasifik, termasuk dengan Pacific Islands Forum (PIF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA).

Selain menyampaikan 4 prioritas co-chairmanship Indonesia untuk ASEAN dan Australia, Menlu Retno juga menyinggung mengenai isu Palestina. Ia menyampaikan apresiasi Indonesia atas dibukanya kembali bantuan Australia untuk UNRWA dan dukungan Australia untuk keanggotaan Palestina di PBB. 

Lebih lanjut, Retno meminta Australia untuk mengakui Palestina. “Pengakuan Australia untuk Palestina penting untuk memajukan proses solusi dua negara," pungkasnya.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: