Honda Pangkas Produksi Mobil di China untuk Pertama Kali, Apa Penyebabnya?

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 28 Juli 2024 | 12:00 WIB
E:N1, mobil listrik produksi Honda. (Foto/Honda Indonesia)
E:N1, mobil listrik produksi Honda. (Foto/Honda Indonesia)

BeritaNasional.com - Perusahaan otomotif Honda Motor Co. berencana mengurangi produksi mobil tahunan di China karena mengalami kesulitan penjualan.

Hal tersebut diungkapkan seorang pejabat perusahaan tersebut yang dikutip dari Antara pada Minggu (28/7/2024).

Tak tanggung-tanggung, Honda bakal memangkas produksi hingga 50 ribu unit mobil. Pengurangan produksi ini menjadi yang pertama yang dilakukan Honda di Asia.

Padahal, Honda salah satu basis produksi terbesar pembuat mobil. Honda memiliki kapasitas untuk memproduksi 1,49 juta unit per tahun di China.

Honda dikabarkan berencana meningkatkan produksi kendaraan listrik 240 ribu mobil dan mengurangi 290 ribu mobil berbahan bakar bensin. Artinya, mereka menurunkan kapasitas produksi keseluruhan kendaraan roda empat.

Produsen mobil Jepang tersebut akan menghentikan produksi di satu pabrik milik GAC Honda Automobile Co. dan Dongfeng Honda Automobile Co., perusahaan patungan dengan produsen mobil lokal, masing-masing sekitar bulan Oktober dan November.

Perkembangan terbaru ini menyoroti kesulitan yang dialami produsen mobil Jepang di China, di mana penjualan mereka merosot karena persaingan harga yang semakin ketat dan peningkatan kendaraan listrik buatan lokal.

Tren penurunan ini mempunyai dampak di luar industri otomotif. Nippon Steel Corp mengatakan awal pekan ini pihaknya akan membubarkan usaha patungannya dengan produsen baja asal China Baoshan Iron & Steel Co. untuk mengurangi produksi baja di China di tengah merosotnya penjualan mobil Jepang di sana.

China telah menjadi pusat produksi terbesar Honda, yang memiliki kapasitas produksi sekitar 5 juta unit secara global.

Pemangkasan yang direncanakan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menyesuaikan kembali kemampuan produksinya di negara-negara besar di Asia, termasuk menawarkan paket pensiun dini pada bulan Mei untuk memangkas sebagian tenaga kerjanya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: