Joe Biden Berharap Iran Tahan Diri Tak Balas Israel

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 05 Agustus 2024 | 10:00 WIB
Joe Biden nerharap Iram tahan diri (Foto/Newsx)
Joe Biden nerharap Iram tahan diri (Foto/Newsx)

BeritaNasional.com - Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Ibu Kota Iran, Teheran makin memanaskan situasi di Timur Tengah. Pembunuhan pemimpin Hamas itu semakin memanaskan konflik Israel-Palestina, Israel-Iran, dan Israel-Hizbullah,

Pembunuhan Haniyeh sangat membahayakan negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas terkait perang di Gaza. Negosiasi gencatan senjata makin rumit dengan pembunuhan Haniyeh oleh Israel.

Dikutip dari CNN World, Haniyeh terkena serangan di kamar tempat dia menginap. Hamas menyatakan, Israel akan membayar harga atas kekejamannya. 

Iran juga menyatakan, Israel harus membayar atas perbuatannya. Bahkan Iran bisa melakukan serangan ke Israel.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden semakin khawatir dengan memanasnya situasi di Timur Tengah pasca-pembunuhan Haniyeh.

Biden berharap Iran bisa menahan diri. Meskipun Iran sudah bersumpah akan membalas pembunuhan Haniyeh.

Usai pembunuhan Haniyeh, ketegangan regional semakin memuncak. Peristiwa itu terjadi sehari setelah serangan Israel di Beirut yang menewaskan Fuad Shukr, seorang komandan militer senior Hizbullah dari Lebanon, kelompok yang juga didukung oleh Iran seperti Hamas.

Iran dan Hamas menuding Israel sebagai dalang atas pembunuhan Haniyeh. Iran dan Hizbullah bersumpah akan membalas dendam. Israel hingga kini belum memberikan komentar tentang hal itu.

Dikutip dari VOA, saat ditanya, apakah Iran akan menahan diri, Biden menjawab, "Saya harap begitu. Saya tidak tahu.”

Guna memperkuat pertahanan di Timur Tengah sebagai tanggapan terhadap ancaman dari musuh-musuh Israel, Pentagon mengumumkan, mereka akan mengerahkan lebih banyak jet tempur dan kapal perang Angkatan Laut ke wilayah tersebut.

Hamas mengatakan, telah pihaknya memulai proses konsultasi luas untuk memilih pemimpin baru tiga hari setelah pembunuhan Haniyeh, yang merupakan wajah diplomasi internasional kelompok tersebut.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: