Alasan Masyarakat India Suka dengan Guru Spiritual

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 05 Agustus 2024 | 07:00 WIB
Ilustrasi guru spiritual (Foto/Pixabay)
Ilustrasi guru spiritual (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Juli lalu terjadi tragedi di Kota Hathras, India utara. Tragedi itu menewaskan lebih dari 120 orang dalam sebuah pertemuan keagamaan yang dipimpin oleh seorang tokoh spiritual. Lebih dari 250.000 orang hadir dalam acara yang berakhir tragedi itu.

Kerusuhan akibat kerumunan orang terjadi saat petugas keamanan dari sang dewa mendorong para pengikutnya yang berlutut untuk mengumpulkan lumpur yang dilalui oleh tokoh agama tersebut. 

Guru Spiritual Suraj Pal, yang dikenal sebagai Bhole Baba (Tetua Tak Berdosa) hanya satu dari ribuan "dewa" di India. 

Ia Suraj Pal sendiri dulu merupakan petugas polisi di kepolisian negara bagian Uttar Pradesh.

Sebagai seorang guru spiritual, kini ia menjadi tuan rumah sejumlah pertemuan keagamaan dari seluruh negeri.

Suraj Pal juga naik mobil mewah, memimpin pasukan keamanan pribadi. Ia juga punya circle para elit politik dan orang yang paling kaya.

Suraj Pal dan sejumlah tokoh spiritual Hindu lainnya punya pengikut di setiap lapisan masyarakat, mulai dari orang biasa hingga selebriti. 

Sejumlah besar pendapatan mereka berasal dari sumbangan para pengikutnya, dan beberapa di antara tokoh-tokoh spriritual ini mengaku punya kekuatan supranatural dan hubungan dekat dengan dewa.

"Jutaan orang di pedesaan dan perkotaan India mencari tujuan dan alasan dalam hidup mereka. Mereka menginginkan seseorang untuk bisa memenuhi kebutuhan spiritual mereka dan menemukan yang dapat mereka percayai, kemudian menjadi bagian dari identitas tersebut," kata wartawan Bhavdeep Kang.

Bukunya, "Guru-Guru: Kisah 'Baba' Terkemuka di India," menggambarkan sentralitas guru dalam kehidupan masyarakat India. Guru spiritual sebagai seorang instruktur spiritual, orang kepercayaan keluarga, bahkan penasihat bisnis. Para guru spiritual ini mampu menciptakan ketergantungan, sehingga para pemujanya secara emosional ikut berinvestasi pada kesucian dan ketuhanan sang guru.

Dalam banyak kasus, menurut Kang, teknologi baru juga berperan dalam mengubah penasihat keluarga atau "tokoh spiritual" desa menjadi tokoh selebritas yang terkenal.

Dikutip dari DW, banyak umat berbondong-bondong mendatangi para guru spiritual guna mendapatkan solusi atas berbagai masalah, mulai dari masalah kesehatan, percintaan, jodoh, rejeki. Oleh karena itu, mengapa guru spritual digemari masyarakat, mereka dianggap bisa memberikan solusi dari masalahnya.

Sosiolog Dipankar Gupta, yang telah mempelajari masalah guru spiritual mengatakan, kaum rasionalis melakukan kesalahan besar dalam penalaran mereka sebab sejatinya ilmu pengetahuan bukanlah segalanya. Lensa yang mereka gunakan untuk melihat dunia bukanlah lensa bifokal. 

"Mereka hanya mengetahui dan melihat satu metode saja. Mereka mempertanyakan mengapa para penganut agama ini tidak ilmiah adalah pertanyaan yang paling tidak ilmiah," ujar Gupta.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: