Iran Dikabarkan akan Serang Israel dalam Waktu Dekat
BeritaNasional.com - Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Ibu Kota Iran, Teheran oleh Israel membuat situasi di Timur Tengah makin tegang. Pembunuhan Haniyeh juga membuat konflik Israel-Palestina, Israel-Iran, dan Israel-Hizbullah makin memanas.
Pembunuhan Haniyeh sangat membahayakan negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk menghentikan perang di Gaza. Negosiasi gencatan senjata makin sulit tercapai dengan pembunuhan Haniyeh oleh Israel.
Apalagi para pejabat tinggi Iran sudah bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel atas pembunuhan Haniyeh. Iran siap melakukan serangan balasan terhadap Israel. Bahkan Badan Keamanan Israel Shin Bet telah menyiapkan bunker-bunker di bawah Kota Yerusalem.
Rencananya bunker-bunker tersebut bisa dipakai untuk bersembunyi para pemimpin elit politik jika Iran melakukan serangan berskala penuh ke Israel.
Saat ini kabar Iran sedang mempersiapkan serangan terhadap Israel dalam beberapa hari mendatang makin kencang. Ini menurut surat kabar The Wall Street Journal (WSJ) mengutip sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS).
WSJ melaporkan, potensi serangan Iran ke Israel diketahui lewat pergerakan sistem rudal. Hal ini mengindikasikan Iran akan melakukan serangan ke Israel dalam waktu dekat.
Mulai akhir pekan lalu, para pejabat AS mengamati Iran sudah memindahkan peluncur rudal dan melakukan latihan militer terus-menerus. Ini menunjukkan mereka sudah siap melakukan serangan.
Para pejabat AS meminta Iran untuk menahan diri dari menyerang Israel. Presiden AS Joe Biden semakin khawatir dengan memanasnya situasi di Timur Tengah pasca-pembunuhan Haniyeh.
Biden pun meminta agar Iran bisa menahan diri. Meskipun Iran sudah bersumpah akan membalas pembunuhan Haniyeh.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu