Hamas Tuntut Israel Tarik Seluruh Kehadiran Militernya di Gaza

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 20 Agustus 2024 | 04:00 WIB
Hamas minta Israel tarik seluruh militernya (Foto/Pixabay)
Hamas minta Israel tarik seluruh militernya (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - AS, Mesir dan Qatar, sebagai mediator negosisasi gencatan senjata Israel-Hamas mengatakan, mereka hampir mencapai kesepakatan setelah melakukan perundingan di Doha. Mereka tetap memaksakan perundingan mencapai perdamaian di Gaza pasca-pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel.

Hamas, yang tidak ikut serta secara langsung dalam perundingan menuduh Israel mengajukan sejumlah tuntutan baru ke dalam proposal kesepakatan yang telah didukung AS dan komunitas internasional. Sebelumnya Hamas sudah menyetujui perundingan itu, namun dalam perundingan yang ini Israel malah mengajukan tuntutan baru.

Proposal yang terus berkembang itu menyerukan proses tiga fase di mana Hamas akan membebaskan semua sandera yang diculik dalam serangannya pada tanggal 7 Oktober, yang memicu perang paling mematikan yang terjadi antara Palestina dan Israel. Sebagai gantinya, Israel akan menarik pasukannya dari Gaza dan membebaskan tahanan Palestina.

Namun Hamas menolak kelas tuntutan terbaru Israel yakni, kehadiran militer secara terus-menerus di sepanjang perbatasan dengan Mesir dan garis yang memisahkan Gaza. Militer Israel akan menggeledah warga Palestina yang kembali ke rumah mereka.

Hamas menuntut penarikan militer Israel secara penuh, seperti tercantum pada seluruh versi proposal kesepakatan gencatan senjata sebelumnya, sesuai dokumen yang diterima Associated Press.

Dikutip dari VOA, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas untuk menarik militernya secara penuh.
 
"Ada hal-hal yang kami bisa negosiasikan dan ada hal-hal yang tidak. Kami tahu cara membedakan keduanya dengan sangat baik,” kata Netanyahu.

Gencatan senjata di Gaza diharapkan bisa meredakan ketegangan di seluruh wilayah.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: