Prabowo Sedih dengan Tradisi Caci Maki Pemimpin, Beberkan Prestasi Jokowi saat Memimpin Indonesia

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 27 Agustus 2024 | 21:03 WIB
Presiden terpilih Prabowo Subianto saat di Kongres NasDem. (BeritaNasional/Elvis).
Presiden terpilih Prabowo Subianto saat di Kongres NasDem. (BeritaNasional/Elvis).

BeritaNasional.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku sedih karena tradisi menjelekkan pemimpin. Ia kemudian memuji prestasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama memimpin Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Hal itu dikatakan Prabowo dalam pidatonya di Kongres III NasDem, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2024) malam.

“Saya ini sedih kalau kita punya tradisi selalu menjelek-jelekkan pemimpin, caci maki, cari kesalaha. Saya bukan apa-apa, bagaimana pun prestasi pemerintahan yang dipimpin oleh Pak Jokowi mengagumkan banyak negara,” jelas Prabowo.

Prabowo sedikit memberikan contoh prestasi yang dilakukan oleh Jokowi di masa pemerintahannya. Misalnya menjaga angka inflasi di angka 2,5 persen.

“Di mana ada presiden, pemerintah bisa jaga inflasi 2,5 persen, di mana coba dibuka sejarah 34 tahun ke belakang sampai sekarang,” tutur Prabowo.

“Sedikit negara 2,5 persen inflasi dan ini prestasi yang bukan jatuh dari langit,” ucap Prabowo.

Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut juga berbicara mengenai prestasi Jokowi dalam pemulihan Covid-19.  Apalagi, banyak negara yang memuji Indonesia bisa cepat dari pandemi tersebut.

“Saya saksi, begitu Covid-10 hampir semua menyarankan ke Pak Jokowi lockdown total. Banyak negara melaksanakan lockdown total dan beliau mungkin punya insting, beliau tolak. Beliau tidak mau lockdown, 'Kalau lockdown bagaimana rakyat kita? Rakyat kita wong cilik ini gimana? Pedagang Warung Tegal kalau tidak boleh keluar dari rumah, dia makan apa?' risiko," ujar Prabowo.

Karena itulah, Prabowo menilai keputusan tidak lockdown adalah berbuah manis. 

“Tapi keputusan tidak lockdown ternyata membangkitkan kembali kita dengan waktu cepat yang mengagetkan banyak negara dunia, ini pengakuan WHO sendiri,” urai Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan dirinya tidak membela Jokowi. Namun, dia mengatakan setiap orang memiliki kelemahan dan kekurangan.

“Saya ingin selalu mengatakan yang benar-benar, yang salah-salah,” tutup Prabowo.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: