Pendidikan Kewirausahaan Tekun Tenun, Menginspirasi Generasi Muda Berkarya di Dunia Kerajinan
BeritaNasional.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan diskusi dengan tema “Peluang Mengembangkan Kerajinan Tradisi Nusantara di Kalangan Muda” sebagai bagian dari rangkaian acara Pameran Kriyanusa 2024. Diskusi ini digelar di Panggung Utama Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Tatang Muttaqin, yang merupakan Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, menjelaskan bahwa program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun dan Kriya merupakan inisiatif khusus dari Kemendikbudristek melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Program ini telah menjadi hasil kolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang telah berlangsung sejak 2020.
“PKW membawa dua dampak utama yang signifikan. Pertama, program ini berhasil mencetak wirausaha muda yang tidak hanya sukses secara finansial tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi komunitas di sekitarnya. Kedua, program ini membangkitkan kebanggaan terhadap budaya lokal, yang secara tidak langsung mendorong pengembangan kearifan lokal serta memberikan dampak ekonomi bagi daerah,” ungkap Tatang, dikutip dari keteranganya, Minggu (1/9/2024).
Tatang juga menyampaikan bahwa PKW terus berkembang dan menjalin kerja sama dengan berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Program ini dapat diakses oleh pemuda berusia 15 hingga 25 tahun yang tidak sedang bersekolah. Peserta akan dibimbing dalam wirausaha selama satu bulan, diharapkan dapat membangkitkan semangat dan potensi mereka dalam berwirausaha.
Di Pameran Kriyanusa 2024, Kemendikbudristek menghadirkan stan yang menampilkan hasil karya dari lulusan PKW periode 2021 hingga 2023. “Stan tersebut juga menampilkan berbagai kain tenun dari wilayah barat hingga timur Indonesia,” tambahnya.
Ia berharap lebih banyak generasi muda yang berpartisipasi dalam program PKW ke depannya. “Setiap usaha pasti akan menghadapi tantangan, dan karena itu PKW Kemendikbudristek memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk terus mengasah kemampuan mereka agar menjadi wirausaha muda yang tangguh dan inspiratif,” papar Tatang lagi.
Sementara Harta Rohana Situmorang, Ketua Dekranasda Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, mengungkapkan bahwa program PKW telah memberikan dampak positif bagi generasi muda di Kabupaten Samosir dalam bidang tenun, serta memberi mereka bekal untuk masa depan. Pada tahun 2022, program PKW pertama kali diikuti oleh 20 peserta, dan pada tahun 2023 jumlah peserta meningkat menjadi 50 orang, dengan jumlah yang sama di tahun 2024.
"Pemerintah Kabupaten Samosir sangat menghargai kerja sama antara Kemendikbudristek dan Dekranasda Kabupaten Samosir. Dengan adanya PKW, warga Samosir tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk belajar menenun, karena mereka mendapatkan bimbingan secara gratis dan alat tenun juga sudah disediakan,” ujar Rohana.
Beberapa lulusan PKW Kabupaten Samosir berhasil mendapatkan pembeli dari luar Pulau Sumatra, termasuk pelanggan dari Jakarta dan berbagai daerah di Pulau Jawa. Keberhasilan ini didukung oleh keterampilan mereka dalam mempromosikan produk melalui berbagai platform digital seperti WhatsApp, Instagram, dan media sosial lainnya.
"Pemerintah Kabupaten Samosir juga terus mendampingi peserta dan lulusan PKW dengan memberikan bimbingan dan solusi atas masalah yang dihadapi,” tambahnya.
Harta berharap bahwa program PKW Tekun Tenun di Kabupaten Samosir akan terus memberi dampak positif kepada generasi muda di sana, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut.
“Selain mendukung penghasilan, kami berharap program PKW dapat memastikan keberlanjutan tradisi tenun di Kabupaten Samosir, dengan harapan bahwa generasi muda akan terus menghasilkan karya dan meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya.
Maria Devita, salah satu lulusan PKW Tekun Tenun dan Kriya dari Dekranasda Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, juga merasakan manfaat dari program ini. Dalam diskusi tersebut, Maria berbagi bahwa ia belajar menenun dari ibunya. Saat ini, lulusan sekolah dasar ini telah berhasil menciptakan ratusan kain tenun yang dipasarkan melalui media daring dan luring.
“Senang dan bangga rasanya mengikuti PKW, banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan sebagai bekal untuk menjalani usaha di masa depan,” ucap Maria.
Pada acara tersebut, Maria juga menampilkan salah satu hasil tenunnya dengan motif Nagalam sepanjang empat meter. Kain ini dibuat dalam waktu satu minggu dan motif Nagalam ini mengangkat cerita kearifan lokal dari daerahnya.
“Bersyukur, penjualan kain tenun saya sudah mencapai luar NTT. Selain memanfaatkan WhatsApp, saya juga mempromosikan produk saya melalui Facebook. Saya berharap program PKW ini terus berkembang menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.
Desainer muda Ariy Arka mengapresiasi program PKW Tekun Tenun ini dan berharap program tersebut terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Sebagai seorang desainer, pengusaha muda, dan pemengaruh, ia menekankan pentingnya keterampilan dalam mengembangkan ide-ide wirausaha.
“PKW diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke dunia industri dan menjadi wirausaha yang siap bersaing,” ungkap Ariy.
Ia juga menyatakan bahwa inspirasinya sebagai desainer muda banyak dipengaruhi oleh desain tenun Nusantara. Sebagai anak bangsa, ia ingin membawa dan mempromosikan budaya Indonesia melalui tenun Nusantara di level internasional.
“Menghasilkan karya yang baik juga memerlukan pemahaman tentang keinginan pasar dan inovasi dalam produk yang kita buat, agar publik tertarik dan mengapresiasi hasil karya kita,” jelasnya.
Ariy berharap agar para desainer muda terus berkarya dengan orientasi yang tidak hanya pada pendapatan, tetapi juga pada pengembangan budaya tenun Nusantara.
“Jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru, teruslah berkarya dan memberikan dampak positif. Saya berharap PKW dapat terus melahirkan banyak desainer muda yang membawa budaya Indonesia ke panggung internasional. Kehadiran wirausaha muda diharapkan dapat menginspirasi orang lain untuk terus konsisten berkarya dan memajukan komunitas mereka,” tutup Ariy.
5 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu