Profil Faisal Basri, Ekonom Senior yang Wafat Hari Ini

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 05 September 2024 | 11:01 WIB
Faisal Basri. (Foto/tangkapan layar YouTube Indef).
Faisal Basri. (Foto/tangkapan layar YouTube Indef).

BeritaNasional.com - Ekonom senior dan politikus Faisal Basri meninggal dunia di usia 65 tahun pada hari ini, Kamis (5/9/2024).

Kabar duka ini sebagaimana disampaikan oleh Mantan sekretaris Kementerian BUMN Said Didu melalui akun media sosial X @msaid_didu.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya pejuang rakyat @faisalbasri,” cuit Said Didu.

Faisal Basri lahir di Bandung pada tanggal 6 November 1959. Ia adalah salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik.

Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (1985) dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).

Karirnya sebagai akademisi dimulai dari Pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi sejak 1981.

Beliau juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia sejak 1998. 

Faisal Basri juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI (1995-1998), Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003), Pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) (1995-2000).

Sementara di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000). 

Ia ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional). Ia pernah menjadi Sekjen PAN pada periode 2000-2001.

Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen. 

Tetapi dia tidak berhasil memenangkan pemilu, dengan suara lebih sedikit dari Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid, dan lebih banyak dari Alex Noerdin dan Hendardji Soepandji.

 sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: