Pesan Persahabatan antara Paus Fransiskus-Imam Besar Istiqlal saat Cium Kening dan Tangan

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Jumat, 06 September 2024 | 07:01 WIB
mam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).(BeritaNasional/Oke Atmaja)
mam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).(BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Momen haru terjadi saat Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus pemimpin Vatikan Paus Fransiskus. Kemudian Paus membalas dengan mencium tangan Nasaruddin Umar setelahnya.

Momen itu terjadi saat kedua tokoh usai melakukan foto bersama di acara pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Ketua Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Jadul Maula mengatakan bahwa momen itu menggambarkan sikap penuh kedewasaan dan kebijaksanaan antara dua tokoh agama besar tersebut. 

"Kedua tokoh agama ini sedang menyampaikan pesan hubungan persahabatan yang tulus, akrab-hangat dengan menjaga kesopanan dan saling menghormati dalam bahasa adat dan budaya masing-masing," ujar KH Jadul Maula dikutip dari NU Online, Jumat (6/9/2024).

DIjelaskanya, kedua tokoh agama ini bisa keluar dari jeratan pola destruktif. Lalu, mengubahnya dengan pola-pola baru yang konstruktif. 

"Tentu saja, itu pemandangan yang indah, sejuk dan menyejukkan, di tengah situasi dunia yang sangat panas oleh deraan perang genosida oleh Israel atas Palestina dan juga kondisi negara kita yang sedang panas oleh pertikaian politik kekuasaan," katanya.

Lebih jauh, KH Jadul mengajak semua masyarakat umum bisa meneladani apa yang ditunjukkan oleh kedua tokoh agama yang berbeda itu, yakni dengan melakukan pertukaran budaya yang akrab dan hangat.

"Masyarakat juga bisa belajar bagaimana bisa mengembangkan sikap saling menghormati di dalam perbedaan, tidak dengan basa-basi atau tata etiket yang kaku," tukasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: