Pecah Rekor, Sprinter Karisma Evi Sumbang Medali Perak untuk Indonesia di Paralimpiade 2024

Oleh: Tarmizi Hamdi
Minggu, 08 September 2024 | 15:30 WIB
Karisma Evi Tiarani, sprinter para atletik Indonesia, menempati posisi runner-up lari 100 meter T63. (Foto/Instagram @npcindonesia)
Karisma Evi Tiarani, sprinter para atletik Indonesia, menempati posisi runner-up lari 100 meter T63. (Foto/Instagram @npcindonesia)

BeritaNasional.com - Sprinter para atletik Indonesia Karisma Evi Tiarani merengkuh medali perak 100 meter (m) T63 secara dramatis dalam perhelatan Paralimpiade Paris 2024 di Stade de France pada Minggu (8/9/2024).

Karisma sekaligus memecahkan rekor dunia klasifikasi T42 dua kali dalam satu hari pada Paralimpiade Paris 2024 pada Minggu.

Sebenarnya, Karisma tak diunggulkan untuk meraih medali. Trio Italia Ambra Sabatini, Monica Graziana Contrafatto, dan Martina Caironi begitu kuat ketika ada penggabungan klasifikasi T42 dan T63.

Namun, menjelang finis, ada sebuah insiden. Pemegang rekor dunia sekaligus juara dunia 2023 Ambra Sabatini terjauh. Badannya mengenai Monica hingga ikut terjatuh.

Karisma Evi yang sedari awal sudah mengawal ketat Martina Caironi akhirnya bisa finis di urutan kedua dengan catatan waktu 14,26 detik.

Dengan demikian, emas diraih Martina Caironi. Evi meraih perak sekaligus mempertajam rekor dunia kategori T42 atas namanya sendiri dengan 14,26 detik.

Catatan Karisma menjadi rekor dunia baru 100 meter putri T42 setelah pada babak kualifikasi Karisma Evi juga memecahkan rekor dunia dengan waktu 14,34 detik.

Karisma Evi tak menyangka bisa mendapatkan medali perak perunggu meski klasifikasi T42 harus digabungkan dengan klasifikasi T63.

“Ini luar biasa. Saya tidak membayangkan hal ini akan terjadi karena mereka (trio Italia) selalu tampil hebat. Saya pikir mereka sangat cepat setelah 60 meter. Ini sungguh menakjubkan," kata Karisma Evi, dikutip dari keterangan resmi Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia.

Pada partai final ini, Karisma Evi sekuat tenaga meninggalkan mereka pada 50 meter awal.

“Untuk yang memakai kaki asli memang harus maksimal di start awal. Sebisa mungkin harus meninggalkan di awal. Dengan begitu mereka tidak bisa mengejar di akhir,” ujarnya.

Karisma Evi tak mengetahui penyebab insiden Sabatini. Dia hanya fokus mengejar Martina Caironi yang berlari sangat cepat di depannya.

“Saya hanya melihatnya terjatuh sebelum garis finis dan saya hanya berkonsentrasi pada garis finis,” kata Karisma Evi.

Diketahui, medali ini adalah medali pertama Karisma Evi di Paralimpiade. Dia juga menjadi satu-satunya sprinter Asia di final 100m T63 putri Paralimpiade Paris 2024.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: