RK Tanggapi Santai soal Banyak Penolakan di Jakarta: Ujung-ujungnya Selfie Sama Saya!

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 12 September 2024 | 18:16 WIB
Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil saat memberikan keterangan. (BeritaNasional/Lydia).
Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil saat memberikan keterangan. (BeritaNasional/Lydia).

BeritaNasional.com - Bakal Calon Gubernur dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Ridwan Kamil (RK) buka suara soal penolakan yang kerap diterimanya saat mengunjungi suatu daerah.

RK mengatakan, sebutan penolakan tersebut kuranglah tepat. Sebab, peristiwa yang sebenarnya terjadi hanyalah kurang koordinasi antara panitia penyelenggara dengan lingkungan setempat.

RK pun mencontohkan kejadian saat ia bertemu dengan Bamus Betawi di Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Kala itu, memang sempat ada keramaian tetapi hal tersebut langsung bisa teratasi.

"Kadang-kadang hanya komunikasi dari kepanitiaan saja. Untuk saya ke Bamus Betawi kan, jadi terjadi dinamika di lapangan. Ujungnya kan salaman, selfie sama saya, mendukung juga," kata RK di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/9/2024).

"Jadi bukan penolakan. Jadi ada acara, koordinasinya belum 100 persen gitu. Karena kurang koordinasi jadi gitu, kan bukan ke saya saja. Kurang lebih gitu," tambahnya.

Meski demikian, RK memandang sebuah penolakan sebagai sesuatu yang biasa dalam demokrasi di Indonesia. Namun, dia menegaskan bahwa pencalonannya di Jakarta murni memiliki niat baik.

"Bagi saya, dalam alam demokrasi, ekspresi menyukai tidak menyukai menerima menolak biasa saja. Karena dalam alam demokrasi kan kita punya niat baik, saya dan Pak Suswono punya niat baik. Datang juga kulonuwun, tidak asal tiba-tiba datang tanpa permisi kan," jelas RK.

Eks Gubernur Jawa Barat itu pun tak ambil pusing karena dinamika-dinamika ini pernah ia alami saat Pilkada sebelum-sebelumnya.

"Saya sudah dua kali Pilkada dan hal dinamika seperti ini selalu menyertai pesta demokrasi kita. Jadi saya dibawa santai saja," tandasnya.

Bahkan, RK mengungkapkan bahwa Sutiyoso mendukung program hunian vertikal miliknya untuk mengatasi persoalan keterbatasan kepemilikan tempat tinggal di lahan yang terbatas di Jakarta.

"Jadi memperbanyak hunian di pusat, dan memperbanyak pusat bisnis di luar pusat. Ke selatan kita dorong lebih banyak perkantoran, di Simatupang misalkan. Kemudian ke arah barat, timur, utara sehingga terjadi pergerakan yang lebih efisien," jelas RK.

"Nah beliau juga paham lahan di Jakarta sudah sangat minim, mahal sehingga gagasan membangun sosial housing, hunian terjangkau di atas pasar, di atas stasiun, dan di wilayah-wilayah yang bisa diinovasikan tentu menjadi sebuah harapan," sambungnya menandasi.

 sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: