Sejumlah Kades Indonesia Belajar Revitalisasi Desa di China

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 28 September 2024 | 06:37 WIB
Sejumlah kades belajar revitalisasi desa di China (Foto/Pixabay)
Sejumlah kades belajar revitalisasi desa di China (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Sejumlah kepada desa melakukan studi banding ke China. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar China di Indonesia dan diorganisasi oleh Pusat Layanan Pertukaran Internasional Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China.

Para kades melakukan kegiatan kunjungan dan pembelajaran di desa-desa di wilayah Pujiang, Chengdu, Provinsi Sichuan. Mereka juga mengunjungi Pujiang Yuanxiang Modern Agriculture Co., Ltd.

Pujiang Yuanxiang Modern Agriculture Co., Ltd. adalah perusahaan profesional yang bergerak di bidang penyediaan layanan untuk industri buah-buahan asli.

Melalui penciptaan platform rantai pasokan untuk area produksi buah-buahan asli dan membangun ekosistem industri buah-buahan, perusahaan ini membantu para petani menanam buah-buahan berkualitas dan menjualnya dengan harga yang layak di Chengdu.

"Berapa banyak buah yang dapat disimpan dalam lemari pendingin buah ini?" tanya Bachtiar Effendi, kepala desa asal Indonesia, dengan penasaran setelah mengunjungi lemari pendingin buah milik Pujiang Yuanxiang Modern Agriculture.

"Lemari pendingin ini dapat menyimpan 150.000 kilogram buah kiwi," jawab staf perusahaan itu.

Bachtiar terkejut lalu mengacungkan jempol. "Teknologi ini sangat bagus!" katanya dikutip dari Antara.

Di pabrik pertanian modern di Pujiang Yuanxiang, sejumlah kepala desa mengunjungi platform rantai pasokan buah yang dibangun oleh pabrik tersebut dan mempelajari seluruh proses yang meliputi pemetikan, penyortiran, pendinginan, dan penjualan buah di wilayah Pujiang.

Para kepala desa mendengarkan penjelasan dengan saksama dan sesekali mengajukan pertanyaan.

Setelah meninggalkan Pujiang Yuanxiang Modern Agriculture Co., Ltd., para kepala desa kemudian melanjutkan studi banding di desa yang terletak di wilayah Pujiang. Di Desa Mingyue, wilayah Pujiang, para kepala desa mempelajari sejarah Desa Mingyue bersama-sama, mengunjungi pabrik pencetakan keramik dan lilin di desa tersebut, dan mempelajari pengalaman dan model revitalisasi pedesaan China secara mendalam.

Kepala desa asal Indonesia, Laode Rahmapo mengatakan, sangat tertarik dengan model pengembangan pariwisata daerah pedesaan di Chengdu, Sichuan. "Rencana pengembangan pariwisata pedesaan di Chengdu sangat bagus."

"Saya ingin membawa gagasan ini pulang ke Indonesia, tempat desa kami juga mengembangkan industri pariwisata, yang ternyata bermanfaat," kata Laode.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: