Layanan Pelacakan Web Kumpulkan Miliaran Data Pengguna Sepanjang 2024

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 02 Oktober 2024 | 01:06 WIB
Ilustrasi data pribadi. (Foto/Kaspersky)
Ilustrasi data pribadi. (Foto/Kaspersky)

BeritaNasional.com -  Menurut laporan terbaru Kaspersky, layanan pelacakan web seperti Google, New Relic, dan Microsoft telah mengumpulkan lebih dari 38 miliar data perilaku pengguna sepanjang tahun 2024.

Dalam analisis ini, ditemukan rata-rata sekitar satu juta deteksi pelacakan web setiap harinya.

Apa Itu Pelacakan Web?

Pelacakan web adalah proses mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data aktivitas online pengguna. Informasi yang dikumpulkan mencakup demografi, waktu kunjungan ke situs web, hingga interaksi pengguna seperti klik, gulir, dan gerakan tetikus. Data tersebut biasanya digunakan oleh perusahaan untuk mempersonalisasi pengalaman pengguna, menargetkan iklan, dan mengukur kinerja layanan online.

Dalam periode antara Juli 2023 hingga Juni 2024, Kaspersky mendeteksi 38.725.551.855 insiden pelacakan data, dengan rata-rata lebih dari satu juta per hari. Temuan ini dipecah berdasarkan wilayah dan layanan pelacakan:

Google Display & Video 360 menguasai pasar pelacakan di Asia, khususnya di Asia Selatan dengan 25,47% dan Asia Timur sebesar 24,45%. Namun, pelacakan ini lebih sedikit di wilayah CIS (8,38%).

Google Analytics mendominasi di Amerika Latin dengan pangsa 14,89%, diikuti oleh Timur Tengah dengan 14,12%.

Google AdSense banyak digunakan di Timur Tengah (6,91%) dan Asia Selatan (6,85%), namun kurang signifikan di Oseania (3,76%) dan CIS (2,30%).

YouTube Analytics memiliki kehadiran yang kuat di Asia Selatan (12,71%) dan Timur Tengah (12,30%), tetapi lebih rendah di Eropa (5,65%) dan Amerika Utara (4,56%).

Pelacak Microsoft terlihat lebih banyak digunakan di Amerika Latin (3,38%) dan hampir tidak terdeteksi di CIS (0,68%).

Bing menunjukkan aktivitas pelacakan yang cukup besar di Afrika (8,46%), namun paling sedikit di CIS (0,77%).sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: