Kasad Puji Ide Menhan Prabowo yang Bentuk 5 Batalyon di Wilayah Papua

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 02 Oktober 2024 | 17:17 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. (BeritaNasional/Elvis).
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. (BeritaNasional/Elvis).

BeritaNasional.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak turut menyambut pembentukan lima batalyon baru Yonif Penyangga Daerah Rawan (PDR) yang ditempatkan di wilayah Papua.

Menurut Maruli, ide pembentukan batalyon ini muncul langsung dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang menginginkan kehadiran prajurit TNI bisa berdampak langsung membantu pembangunan di masyarakat.

“Saya kira ini ide dari Pak Menhan yang sangat luar biasa,” kata Maruli kepada wartawan, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024) siang.

Menurut Maruli, meski memakai kata rawan dalam Yonif ini. Namun, tidak tujuan dari pasukan ini untuk membantu masyarakat dalam hal pembangunan di wilayah.

“Mereka sudah dibuat, ada, kompinya itu ada kompi produksi. Sehingga nanti mereka membantu di daerah-daerah tersebut, bisa dalam pertanian, peternakan, dan juga keseharian mereka, apa yang bisa dibantu,” kata dia.

Jenderal Bintang Empat TNI AD ini mencontohkan dampak nyata dari kehadiran Yonif PDR bisa menghidupkan perekonomian masyarakat dengan kehadiran prajurit TNI disana.

“Karena nanti kalau ada satu batalyon PDR ini seribu lebih, paling tidak gaji itu lebih dari Rp5 miliar akan berputar di sana. Kegiatan informal di sana, mulai lah tukang jahit tukang cukur akan tumbuh di sana,” kata Maruli.

Sementara, untuk menunjang ketahan pangan, lanjut Maruli, Yonif PDR akan didukung dengan keahlian dan peralatan pertanian. Dimana hasil dari pertanian tersebut ditujukan untuk membantu masyarakat di sana.

“Sebetulnya, kalau bisa sih masyarakat di sana makan apa, kita sagu di sana, tapi kita lihat kalau menurut pengalaman kami sudah banyak yang berubah jadi nasi. Kalau kita bisa kembalikan lagi, dan itu tidak merendahkan kualitas orang saya kira kita kembalikan lagi ke sana,” tuturnya.

Tidak hanya persoalan pangan, Maruli juga menyebut nantinya Yonif PDR juga bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membantu pembangunan fasilitas publik seperti program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD)

“Kalau sudah teman-teman dengar kita komunikasi semakin intensif masalah TMMD. Karena kalau tentara yang kerjakan jauh lebih murah. Pembuatan jalannya, ada lagi over prestasi, RTLH, tambah 3 air lagi,” jelasnya.

“Padahal hitungannya jalan 5 Km, di sampingnya bisa ngebor air tiga. Rumah RTLH 10. Terus apa dan lain sebagainya,” tambah Maruli.

Maka dari itu, Maruli tidak menampik apabila hasil kerja dari Yonif PDR ini berhasil. TNI akan kembali membentuk Yonif PDR serupa untuk di tempatkan di wilayah luar Papua.

“Ya betul. Nanti akan banyak. Kita sedang setting di mana strategisnya pertahanan, dan juga membantu daerah-daerah tertinggal,” ujarnnya.

Adapun kelima Yonif PDR yang baru diresmikan yakni;

1. Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentsuwri, bertugas di Kabupaten Kerom.

2. Yonif 802/Wimane Mambe Jaya, bertugas di Kabupaten Sarmi.

3. Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha, bertugas di Kabupaten Boven Digoel.

4. Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha, bertugas di Kabupaten Merauke.

5. Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap, bertugas di Kabupaten Sorong.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: