Menkeu Beri Lampu Hijau soal Pembangunan Ponpes Al Khoziny Pakai APBN, Tunggu Menko PM

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 18 Oktober 2025 | 12:40 WIB
Menkeu beri lampu hijau soal pembangunan Ponpes Al Khoziny pakai APBN, tunggu Menko PM. (BeritaNasional/BNPB)
Menkeu beri lampu hijau soal pembangunan Ponpes Al Khoziny pakai APBN, tunggu Menko PM. (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya memberikan lampu hijau atas rencana pembangunan ulang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny dengan menggunakan APBN. Namun, keputusan ini masih menunggu persetujuan dari Menteri Bidang Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar.

"Persetujuan bukan di saya, tapi di Pak Muhaimin, tapi yang jelas Menteri Pekerjaan Umum (PU) sanggup, saya sanggup, tinggal persetujuan dari Pak Muhaimin saja," ujar Menkeu Purbaya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/10), yang dikutip Sabtu (18/10/2025).

Purbaya juga menyampaikan tidak masalah jika pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny yang ambruk tersebut dengan menggunakan APBN, selama ada persetujuan dari Menko PM. Karena baginya, yang terpenting anggaran digunakan tepat waktu dan tepat sasaran.

"Kalau saya lampunya hijau terus, modenya mode belanja, asal belanjanya pas, tepat sasaran, tepat waktu. Untuk saya tidak ada masalah kalau Menko Muhaimin setuju," terangnya.

Sebelumnya, Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan pemerintah perlu membantu pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny yang ambruk dengan menggunakan APBN. Menurutnya, penggunaan anggaran negara dalam hal ini dilakukan dalam upaya menciptakan rasa aman dan nyaman dalam proses belajar mengajar.

Terkait adanya opini yang menyebutkan pemerintah harus mendahulukan aspek penegakan hukum karena adanya dugaan kelalaian pihak tertentu, Menko PM mendorong upaya penyelesaian hal tersebut sembari meneruskan proses untuk membantu santri-santri yang menjadi korban.

"Anak-anak kita itu adalah generasi muda kita. Nah soal ada yang salah, kelalaian, itu proses yang lain yang silakan dilanjutkan, tapi bahwa ada fakta generasi-generasi kita sedang mengikuti pembelajaran yang harus terlindungi, itu makna kehadiran negara," ujar Cak Imin.

Di samping itu, Menko PM menjelaskan penggunaan APBN dalam hal ini dibutuhkan agar proses penanganan menjadi lebih cepat.

Apalagi, Cak Imin menyebut Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap pesantren di tanah air yang telah menjadi elemen penting dari masyarakat, bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: