Akibat Konflik Timur Tengah, 15 Juta Anak Tidak Sekolah

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 07 Oktober 2024 | 06:00 WIB
Jutaan anak-anak tidak sekolah di Timur Tengah (Foto/UNRWA)
Jutaan anak-anak tidak sekolah di Timur Tengah (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com - Jutaan anak-anak di Timur Tengah tidak akan bersekolah pada awal tahun ajaran ini seperti anak-anak lainnya di seluruh dunia. Badan PBB yang menangani kesejahteraan anak (UNICEF) memperingatkan akan terjadinya bencana antargenerasi jika tindakan tidak segera diambil.

Lebih dari separuh anak-anak di Timur Tengah buta huruf atau tidak memahami teks yang sesuai usia pada usia 10 tahun. Diperkirakan 15 juta anak usia sekolah dengan rentang usia lima hingga 14 tahun tidak bersekolah. Sedangkan 10 juta lainnya berisiko putus sekolah.

Angka-angka yang diungkapkan UNICEF memberikan gambaran nyata tentang dampak perang dan konflik terhadap pendidikan di Lebanon, Libia, wilayah Palestina, Sudan, Suriah, dan Yaman.

Pakar Pendidikan UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Afdhrita Spahiu  mengatakan kepada BBC, konflik yang sedang berlangsung di Gaza dan Sudan membutuhkan upaya intensif untuk menyediakan bantuan kemanusiaan segera dan layanan pendidikan, termasuk dukungan kesehatan mental dan psikososial.

Laporan UNICEF memperingatkan, jutaan anak di wilayah tersebut menghadapi persoalan pendidikan yang parah akibat konflik yang menghancurkan infrastruktur dan membatasi akses terhadap pendidikan.

Selama puluhan tahun, banyak siswa Palestina mengalami kesulitan untuk bersekolah dengan aman.

Namun, meningkatnya kekerasan setelah serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 telah membawa krisis pendidikan ke level yang sangat dahsyat. Nasib anak-anak di bidang pendidikan sangat mengerikan.

Laporan Global Education Cluster selaku lembaga kemanusiaan yang mendukung kebutuhan pendidikan selama krisis, menyoroti berbagai rintangan di Tepi Barat.

Laporan yang diterbitkan pada Agustus 2024 silam itu menyoroti kekerasan Israel yang menargetkan guru dan siswa, operasi militer Israel dan serangan udara di dekat sekolah, kekerasan oleh pemukim Israel. Penghancuran fasilitas pendidikan, pembatasan pergerakan dan hambatan birokrasi oleh kolonial Israel. Ini semua masalah mendesak yang harus diatasi.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: