Solusi Dharma Pongrekun Atasi Kemacetan Jakarta saat Terpilih Jadi Gubernur

Oleh: Panji Septo R
Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:51 WIB
Calon gubernur Jakarta Dharma Pongrekun. (Foto/YouTube KPUD Jakarta).
Calon gubernur Jakarta Dharma Pongrekun. (Foto/YouTube KPUD Jakarta).

BeritaNasional.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengungkapkan solusi yang bakal dihadirkan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Salah satunya yakni memperbaiki manajemen transportasi umum.

“Dengan mengoptimalkan apa yang sudah ada, terutama manajemen, tidak perlu dulu menambah armana, manajemen diperbaiki, dioptimalkan, dipastikan setiap track itu jaraknya 10 menit dan harus dipastikan,” ujar Dharma di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024).

Menurut Dharma, transportasi di Jakarta haruslah aman dan nyaman. Sehingga, kelompok disabilitas, lanjut usia, ibu hamil hingga anak-anak bisa menggunakannya ketimbang menggunakan kendaraan pribadi.

"Kemudian dipastikan keamanan supaya disabilitas, lansia, ibu hamil maupun anak-anak itu mendapatkan maintenance atau treatment yang yang khusus, sehingga, demikian juga dengan penggunaan kendaraan, kendaraannya harus nyaman, AC-nya dingin, dan juga jauhkan dan hindari dari hal-hal yang tidak baik," tuturnya.

Dharma kemudian berbicara mengenai perlunya ditanamkan budaya antri sejak dini untuk menggunakan transportasi umum. Sehingga, pengguna transportasi umum bisa patuh terhadap aturan tanpa adanya gesekan di dalamnya.

"Oleh sebab itu, juga perlu ditanamkan budaya apa? Budaya antri kepada anak-anak. Masukkan di dalam kurikulum, supaya budaya antri ini ada di dalam adab kita, kemudian baru setelah itu kita evaluasi, apakah perlu ditambahkan. Kalau perlu, baru kita tambahkan," tambahnya.

Selain itu, Dharma juga mengusulkan perlunya sentralisasi transportasi di berbagai tempat yang ada di Jakarta. Hal itu menurutnya mempengaruhi minat masyarakat untuk dapat menggunakan transportasi umum.

“Sentralisasi di mana di situ ada tempat tinggal, ada pasar, ada sekolah sehingga transportasi ini bisa terkonsolidasi dan dibuat 500 meter dari pemukiman sebagai vendor dari MRT atau LRT atau Transjakarta, yaitu mikro transportasi yang saling terhubung satu sama lain,” jelasnya.

“Kemudian disiapkan kantong-kantong parkir yang nyaman dan aman supaya mau naik transportasi umum supaya orang yang naik kendaraan umum kendaraannya terjamin,” imbuhnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: