Di Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kenali Tanda dan Cara Mengatasi Kelelahan Kerja
BeritaNasional.com - Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.
Salah satu masalah yang sering diabaikan tetapi sangat memengaruhi kesehatan mental adalah kelelahan kerja atau burnout.
Pengertian Burnout
Burnout adalah kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh tekanan berlebihan dan berkepanjangan di tempat kerja.
Kondisi ini sering muncul ketika seseorang merasa kewalahan oleh tuntutan pekerjaan dan tidak bisa mengimbanginya dengan waktu istirahat yang cukup.
Kelelahan bekerja dapat menyebabkan seseorang kehilangan motivasi, produktivitas menurun, dan dalam kasus ekstrem dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental yang serius.
Tanda-tanda Burnout
Tanda-tanda burnout bisa muncul secara bertahap dan berbeda bagi setiap individu. Namun, ada beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai, antara lain:
1. Kelelahan fisik dan emosional : Merasa lelah secara terus-menerus, meskipun sudah beristirahat cukup.
2. Kehilangan motivasi : Tidak lagi merasa bersemangat terhadap pekerjaan atau kehilangan kepuasan dari pencapaian kerja.
3. Menurunnya produktivitas : Kesulitan dalam fokus, konsentrasi, dan menyelesaikan tugas yang biasanya bisa dikerjakan dengan mudah.
4. Perasaan sinis atau pesimis terhadap pekerjaan : Mulai merasa tidak ada gunanya, kehilangan harapan, atau merasa tugas yang diberikan tidak berarti.
5. Masalah fisik : Sakit kepala, gangguan tidur, atau masalah kesehatan lain yang bisa dipicu oleh stres berlebihan.
Cara Mengatasi Burnout
Untuk mencegah dan mengatasi burnout, langkah-langkah berikut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik:
1. Mengenali faktor-faktor pemicu stres di tempat kerja adalah langkah awal. Apakah beban kerja terlalu berat? Apakah ada masalah komunikasi atau manajemen yang harus diperbaiki? Setelah diidentifikasi, bicarakan dengan atasan atau rekan kerja untuk mencari solusi.
2. Jangan terlalu memaksakan diri untuk terus bekerja di luar jam kerja yang sudah ditentukan. Belajar untuk mengatakan "tidak" jika beban kerja sudah terlalu berat dan istirahatlah secara teratur.
3. Yoga, meditasi, atau sekadar berjalan-jalan di alam bisa membantu mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati. Melakukan hal-hal yang Anda nikmati di luar pekerjaan sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
4. Bekerja di lingkungan yang mendukung bisa membuat perbedaan besar. Dukungan dari rekan kerja atau manajemen yang memahami pentingnya kesehatan mental dapat menciptakan suasana kerja yang lebih positif.
5. Makan makanan sehat, olahraga secara teratur, dan tidur yang cukup adalah fondasi penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
6. Jika burnout sudah parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari, konsultasikan dengan psikolog atau konselor untuk mendapatkan bantuan yang lebih terarah.
Dengan memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat untuk lebih peduli terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan mengatasi burnout sejak dini adalah langkah krusial untuk mempertahankan kualitas hidup yang baik.
(Helvi Handayani/Magang)
5 bulan yang lalu
DUNIA | 20 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 16 jam yang lalu
HUKUM | 21 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 14 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu