2 Prajurit TNI Terkena Rekoset di Lebanon, Menlu Retno Kecam Keras Serangan IDF

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 10 Oktober 2024 | 23:53 WIB
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. (BeritaNasional/Doc. Menlu)
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. (BeritaNasional/Doc. Menlu)

BeritaNasional.com -  Pemerintah Indonesia mengecam serangan yang dilancarkan Tentara Israel (IDF) yang berujung pada terlukanya dua prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon Selatan.

Diketahui, serangan IDF tersebut terjadi saat baku tembak dengan Hizbullah, namun rekoset mengenai Tower Pengamatan (OP) 14.

“Mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai dua personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dalam keterangannya, Kamis (10/10/2024).

Retno menjelaskan, dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL mengalami luka ringan saat menjalankan tugas pemantauan di menara pengamat di markas kontingen Indonesia di Naqoura.

“Naqoura terletak di Selatan Lebanon, dalam area yang disebut blue line. Pasukan perdamaian PBB berada di kawasan tersebut di bawah mandat DK PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon,” jelasnya.

“Terhadap serangan ini, UNIFIL juga telah mengeluarkan pernyataan mendesak IDF untuk mematuhi kewajiban dalam memastikan keamanan dan keselamatan personel serta properti PBB,” tambah Retno.

Retno menegaskan bahwa sikap Indonesia terhadap serangan apa pun kepada penjaga perdamaian adalah bahwa itu merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL.

“Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability (ketidakterlanggaran) wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan,” jelasnya.

Atas insiden ini, Retno mendesak agar dilakukan penyelidikan terhadap serangan yang melukai dua prajurit TNI sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pelaku.

Sebelumnya, Kapuspen TNI, Mayjen Hariyanto, membenarkan bahwa dua prajurit yang terdampak merupakan bagian dari pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) saat berjaga di Naqoura, Lebanon.

"Pada Kamis, 10 Oktober 2024, pukul 05.05 waktu setempat, di Tower Pengamat (OP14) Naqoura, terjadi aktivitas saling tembak antara IDF dan Hizbullah. Terdengar ledakan dan luncuran dari kedua belah pihak," kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Kamis (10/10/2024).

Hariyanto menjelaskan bahwa sebelum kejadian, kontak tembak terus berlangsung. Namun, lokasi yang ditembaki oleh IDF adalah pangkalan UNP 1-31 (Tower Pengamatan) di Bukit Laboune, area yang berada di bawah tanggung jawab kontingen Italia.

"Situasi kontak tembak terus terjadi, dan tank Merkava IDF mulai terpantau di sekitar Green Hill. Rekoset luncuran mengenai Tower Pengamatan (OP) 14 yang diduduki oleh personel pengamat situasi," ujarnya.

Beruntung, Hariyanto memastikan bahwa prajurit yang terkena rekoset akibat baku tembak tersebut hanya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan medis.

"Akibat kejadian tersebut, personel TNI terkena rekoset dan mengalami luka ringan di kaki, namun dalam kondisi normal," tambahnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: