Pasang Surut Hubungan Kakak Beradik Noel-Liam Gallagher hingga Berujung Rekonsiliasi

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 13 Oktober 2024 | 02:33 WIB
Kaka beradik Noel dan Liam Gallagher mempersiapkan reuni Oasis pada 2025. (Foto/instagram @oasis)
Kaka beradik Noel dan Liam Gallagher mempersiapkan reuni Oasis pada 2025. (Foto/instagram @oasis)

BeritaNasional.com - Noel dan Liam Gallagher, dua bersaudara asal Manchester, adalah motor utama dari band legendaris Oasis yang lahir pada 1991 dan bubar pada 2009.

Meski dikenal sebagai pencipta beberapa lagu ikonik dalam sejarah musik Britpop, hubungan antara keduanya selalu penuh ketegangan yang mengakibatkan retak dan bubarnya band tersebut. 

Ketidakcocokan karakter dan gesekan personal kerap menjadi sorotan media. Meski demikian, karya-karya mereka tetap memikat jutaan penggemar di seluruh dunia. Namun, di balik kesuksesan tersebut, perseteruan internal yang berkepanjangan nyaris menjadi penutup bagi kisah band ini.

Di awal karier Oasis, Noel dan Liam sempat memperlihatkan sinergi yang kuat. Noel sebagai penulis lagu jenius, sedangkan Liam menjadi frontman dengan karisma yang khas.

Noel-Liam Ribut hingga Bubar dengan Oasis, Fakta atau Isu?

Semakin tinggi popularitas Oasis, semakin terlihat pula perbedaan besar di antara mereka berdua. 

Liam yang dikenal sebagai pribadi liar dan temperamental sering berseteru dengan Noel yang lebih tenang namun sinis. 

Perseteruan ini tak jarang meledak di tengah tur dan rekaman hingga akhirnya menjadi bahan berita utama.

Puncak ketegangan mereka terjadi pada 2009 ketika Noel secara resmi mengundurkan diri dari Oasis setelah perkelahian sengit dengan Liam. 

Insiden ini menandai akhir dari salah satu band terbesar di Inggris dan hubungan Noel-Liam pun semakin merenggang. 

Noel menuduh Liam sebagai penyebab utama bubarnya Oasis, sedangkan Liam menyalahkan Noel karena ego dan sikapnya yang sulit diprediksi. 

Sejak itu, keduanya kerap saling sindir di media membuat banyak penggemar pesimis tentang kemungkinan reuni.

Namun, meski saling berseteru di depan publik, tak sedikit juga yang percaya bahwa persaudaraan darah antara Noel dan Liam tak bisa sepenuhnya diputuskan. 

Seiring berjalannya waktu, ada momen keduanya menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Liam, dalam beberapa wawancara, menyatakan harapan untuk kembali bermusik bersama Noel, meski hingga kini reuni Oasis belum terwujud.

Salah satu faktor besar yang memicu kebakaran ini adalah persoalan ego dan kontrol. Noel adalah penulis lagu utama dan otak di balik sebagian besar musik Oasis, sedangkan Liam merasa bahwa sebagai vokalis dirinya juga berperan besar dalam kesuksesan band.

Perasaan saling bersaing ini ditambah dengan perbedaan gaya hidup semakin menyenangkan hubungan mereka. 

Liam yang sering terlibat dalam perilaku tidak profesional, seperti mabuk di atas panggung, juga membuat Noel semakin kecewa.

Cerita Noel-Liam setelah Tak Lagi Bersama

Meskipun perpecahan Oasis pada 2009 disebabkan oleh perseteruan besar antara Noel dan Liam Gallagher, harapan untuk rujuk antara kedua saudara ini tetap menjadi spekulasi hangat di kalangan penggemar.

Sejak berpisah, mereka terus terlibat dalam konflik verbal di media sosial dan wawancara, dengan saling sindir menjadi hal yang umum.

Namun, ada beberapa momen yang memberi harapan bahwa rujuknya hubungan mereka mungkin bukan hal yang mustahil.

Salah satu momen penting yang memberi tanda potensi rekonsiliasi terjadi pada 2017, setelah tragedi pengeboman di konser Ariana Grande di Manchester.

Liam Gallagher tampil dalam konser amal One Love Manchester dan kemudian mengkritik Noel yang tidak hadir, menuduhnya kurang peduli terhadap kampung halaman mereka.

Namun, beberapa waktu kemudian, muncul laporan bahwa Noel telah menyumbangkan semua royalti dari lagu Oasis, "Don't Look Back in Anger," untuk korban serangan tersebut.

Meskipun tidak ada kontak langsung antara mereka, hal ini menunjukkan bahwa keduanya memiliki rasa empati yang sama terhadap komunitas mereka.

Selain itu, dalam beberapa wawancara setelah insiden tersebut, Liam mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa ia bersedia berdamai dengan Noel. 

Pada 2019, dalam sebuah wawancara, Liam bahkan mengatakan dirinya merindukan saudaranya dan menginginkan reuni Oasis, meskipun masih dengan nada sarkastis. 

Di Twitter, meskipun masih sering mengkritik Noel, Liam beberapa kali mengatakan bahwa ia terbuka untuk kembali bersatu, namun menyiratkan bahwa keputusan ada di tangan Noel.

Noel, di sisi lain, lebih tertutup tentang kemungkinan reuni. Dalam beberapa wawancara, Noel menyebut bahwa hubungan mereka sangat sulit untuk diperbaiki karena masalah lama dan perbedaan besar yang mereka miliki. 

Namun, Noel juga mengakui bahwa tidak ada yang abadi, dan meskipun dia skeptis, dia tidak sepenuhnya menutup pintu pada masa depan di mana mereka bisa berdamai.

Perjalanan hubungan Noel dan Liam Gallagher dari harmoni kreatif hingga perpecahan dramatis, menggambarkan dinamika rumit dalam keluarga yang juga menjadi bagian penting dari dunia hiburan. 

Meski sering ribut, hubungan mereka tetap menjadi topik spekulasi dan harapan di kalangan penggemar.

Apakah mereka akan benar-benar kembali rujuk dan membangkitkan Oasis, hanya waktu yang akan menjawab.

Rekonsiliasi Terjadi

Belum lama ini, ada angin segar berembus tentang kembali bersatunya mereka hingga berencana menggelar reuni Oasis.

Oasis, mengumumkan akan melakukan tur dunia yang akan dimulai di Inggris pada 2025. 

Hal ini dilakukan usai berakhirnya pertikaian selama 15 tahun antara kakak adik Liam Gallagher dan Noel Gallagher.

"Bunyi senjata telah meredam. Bintang-bintang kini telah sejajar. Penantian lama akhirnya tuntas juga. Datanglah. Konser Oasis ini tidak akan disiarkan di televisi," kata Oasis dalam keterangannya belum lama ini.

Oasis akan memulai tur dunia mereka dengan pertunjukkan selama dua malam di Stadion Principality di Cardiff, Wales, pada 4 Juli 2025, sebelum tampil dalam enam pertunjukkan di Heaton Park di kampung halaman mereka, Manchester.

Dikutip dari VOA, grup musik itu kemudian akan melanjutkan turnya ke Stadion Wembley di London pada 2 dan 3 Agustus, Stadion Murrayfield di Edinburgh, Skotlandia, pada 8 dan 9 Agustus sebelum berpindah ke Croke Park seminggu kemudian.

"Rencana kini tengah dibuat agar Oasis dapat menggelar konser di luar benua Eropa tahun depan," tulis Oasis.

(Nailil Hikmah/Magang)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar:
BERITATERKINI
Kesehatan Mental Adalah HAM
HUKUM
21 menit yang lalu
Tips Agar Kamu Berhasil Naik ke Puncak Monas
GAYA HIDUP
51 menit yang lalu
5 Penulis Indonesia Mendunia
BUDAYA
1 jam yang lalu
Tips Memilih Sikat Gigi
GAYA HIDUP
2 jam yang lalu