Bayi Penderita Kanker Ovarium Publik Galang Dana Pengobatan
BeritaNasional.com - Kejadian langka terjadi terhadap bayi berusia 19 bulan di Sabah Malaysia yang divonis kanker ovarium stadium lanjut. Dikutip dari The Straits Times ibu sang bayi Fallarystia Sintom mengatakan dia mulai menyadari ada yang tidak beres pada anaknya sejak Agustus 2023 yang kerap menangis dan mengeluhkan sakit di bagian perut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bayinya menderita kanker ovarium. Putri pasangan Fallarystia Riksi Tahir (25), sempat merasa putus asa dengan biaya pengobatan bagi putrinya yang harus merogoh kocek besar.
Namun sejak kejadian langka yang diderita bayi D tersebar di media gerakan penggalangan dana pun banyak dilakukan untuk membantu proses pengobatan.
Sejauh ini, masyarakat Malaysia berhasil mengumpulkan donasi senilai RM30.000 atau sekitar Rp108 juta.
“Beberapa orang telah menyalurkan dana kepada kami sejak berita tentang Daneen pertama kali dilaporkan dan banyak yang masih mengirim pesan kepada kami,” ucap Fallarystia kepada Sinar Daily Malaysia, Kamis (10/10/2024).
Sintom sejak anaknya sakit dan belum didiagnosa menderita penyakit langka itu, sang anak kurang aktif dan hanya ingin digendong. Ia pun sering mengalami sembelit dan perut kembung.
“Anak saya merasa tidak nyaman dan karena dia belum bisa berbicara, dia hanya menangis ketika dia kesakitan,” kata Fallarystia seperti dikutip dari Asia One, Senin (14/10/2024).
Fallarystia dan keluarganya membawa putrinya di rumah sakit setempat untuk dilakukan pemeriksaan. Namun, di rumah sakit tersebut, dokter tidak dapat mendiagnosis penyakit putrinya.
Setelah hasil pemeriksaan darahnya tiba-tiba menurun, bayi D kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Spesialis Wanita dan Anak Sabah. Dokter di rumah sakit spesialis ini akhirnya mendeteksi adanya tumor sepanjang 13,5 cm.
Setelah dilakukan operasi pada 2 Oktober, pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa bayinya menderita kanker ovarium stadium tiga.
Masih mengutip Asia One, Aliansi Penelitian Kanker Ovarium (Ocra), menjelaskan kanker stadium tiga berarti kanker telah menyebar dari satu atau kedua ovarium ke are di luar panggul, seperti perut, kelenjar getah bening, atau permukaan hati.
Meski merasa sedih namun sang ibu tidak mau putus asa. Proses pengobatan tetap berjalan dan hal itu merupakan harapan untuk anaknya tersebut.
"Selama ada pengobatan, ada harapan," ucap Fallarystia penuh harap.
Saat ini, bayi D telah berhasil menjalani operasi pengangkatan tumor. Setelah pulih dari operasi, bayi D diperkirakan akan memulai kemoterapi.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu