Manfaat ASI Serta Faktor Menggagalkan Menyusui

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:30 WIB
(Ilustrasi/Freepik)
(Ilustrasi/Freepik)

BeritaNasional.com -  Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. Pemberian ASI eklusif selama enam bulan setelah melahirkan sangat penting untuk perkembangan bayi. Tapi tidak sedikit para ibu yang gagal memberikan ASI ekslusif bagi si kecil. 

Pentingnya ASI bagi kesehatan bayi yang baru lahir adalah hal yang tidak bisa digantikan dengan air tajin maupun susu formula. Hal ini dikarenakan selengkap apapun nutrisi yang terkandung dalam susu formula, tidak akan dapat mengimbangi nutrisi yang terdapat dalam ASI. 

Berikut ini adalah beberapa manfaat ASI bagi kesehatan bayi, di antaranya adalah:

1. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi yang berguna untuk menunjang  pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan.

2. Melindungi bayi dari alergi.

3. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.

4. Membantu dalam memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bagi bayi.

5. Bayi dapat lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.

6. Bayi tidak sering sakit.

Menurut penelitian, bayi yang mendapat ASI eksklusif sampai setidaknya enam bulan lebih sedikit mengalami gangguan tumbuh kembang dan penyakit gastrointestinal. Selain itu bagi ibu yang menyusui juga bisa berdampak pada menurunnya risiko terkena kanker payudara. 

Beberapa faktor menyebab ibu gagal memberikan ASI ekslusif.

1. Menganggap Produksi ASI Sedikit

Sebagian ibu mungkin merasa produksi ASI mereka sedikit. Perasaan ini bisa berujung pada risiko gagal ASI eksklusif. Kondisi ini disebut persepsi ketidakcukupan ASI (PKA), yakni ketika ibu merasa ASI yang ia produksi tak cukup buat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Secara global, PKA adalah satu di antara sejumlah penyebab utama gagal ASI eksklusif.

Ibu yang mengalami PKA akan terus merasa tidak mampu memberikan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Padahal kenyataannya tidak demikian. Karena perasaan itu terus ada, ibu akhirnya tidak melanjutkan pemberian ASI sebelum enam bulan yang menyebabkan gagal ASI eksklusif. Terdapat sejumlah faktor pemicu PKA, terutama kondisi psikis ibu yang tertekan atau cemas serta kurang percaya diri setelah melahirkan.

2. Kurangnya Nutrisi Ibu

Kebutuhan nutrisi ibu menyusui lebih tinggi ketimbang ibu hamil. Namun tak sedikit ibu yang justru mengurangi asupan makanannya setelah melahirkan dengan dalih ingin mengembalikan berat badan ke kondisi semula. Diet agar berat badan ideal memang penting, tapi jangan sampai mengabaikan asupan nutrisi.

Kurangnya nutrisi ibu akan menyebabkan gagal ASI eksklusif. Bayi tidak akan bisa memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang meski mendapat ASI hingga enam bulan. Untuk itu, ibu perlu memperhatikan asupannya tiap hari. Selain mempengaruhi bayi, kurangnya asupan nutrisi akan berdampak pada kesehatan ibu sendiri baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

3. Memberikan ASI dalam Botol

Para ibu mungkin belum mengetahui soal ini. ASI eksklusif adalah pemberian ASI langsung dari ibu lewat proses menyusui. Maka pemberian ASI dalam botol berarti telah gagal ASI eksklusif. Ibu yang juga merupakan wanita karier paling sering menghadapi masalah ini. Sebab, mereka tak bisa menyusui langsung ketika harus bekerja, sementara cuti melahirkan hanya tiga bulan.

Pemberian ASI lewat botol tidak memunculkan momen ikatan batin antara bayi dan ibu. Ada pula risiko ASI tercemar dalam proses pemerahan, penyimpanan, hingga pemberian kepada bayi. Bayi juga bisa kehilangan insting menyusui secara langsung bila terlalu banyak mendapat ASI dalam botol.

4. Memberikan Air Putih

Pemberian air putih kepada bayi juga menyebabkan gagal ASI eksklusif. Ibu hanya boleh memberikan ASI tanpa cairan atau makanan padat apa pun kecuali mineral, vitamin, atau obat dalam bentuk sirup atau tetes hingga umur bayi enam bulan untuk bisa sukses menjalankan ASI eksklusif.

Lagi pula, sesuai dengan anjuran WHO, bayi usia enam bulan ke bawah tidak memerlukan air putih karena organ ginjalnya belum berfungsi secara optimal. Sebagian besar ASI pun terdiri atas air. Pemberian air putih juga bisa membuat bayi kembung dan memicu masalah lain, termasuk tidak mau meminum ASI lantaran merasa perutnya sudah penuh.

5. Tekad dan Dukungan yang Kurang Kuat

Tekad yang kuat merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan ASI eksklusif. Jika ibu mudah menyerah pada keadaan yang menghalangi pemberian ASI, ujungnya adalah gagal ASI eksklusif. Bukan hanya ibu yang berperan dalam memastikan bayi mendapatkan ASI eksklusif. Ayah atau suami juga bertanggung jawab mendukung program ini demi buah hati.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: