4 Kandidat Kuat Perwira Menengah Bakal Calon Ajudan Presiden Prabowo

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB
Presiden Prabowo Subianto. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Presiden Prabowo Subianto. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Proses seleksi ajudan Presiden Prabowo Subianto semakin mengerucut ke beberapa nama. Dimana, ada empat perwira menengah dari Tiga matra TNI dan satu personel Polri yang akan dipilih menjadi ajudan Prabowo.

Seperti presiden sebelumnya, Prabowo akan didampingi oleh ajudan yang selalu mendampingi dalam berbagai kegiatan kenegaraan. Tugas para ajudan ini mencakup berbagai hal, mulai dari pengamanan hingga urusan protokoler.

Berdasarkan informasi yang dihimpun beritanasional.com, terdapat empat nama perwakilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang santer beredar di publik, yaitu;

1. Kolonel Inf Wahyo Yuniartoto (TNI AD) prajurit lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2001 yang memiliki karir panjang disatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Sebagai Komandan Grup 2 Kopassus, Wahyo tercatat pernah menjadi salah satu prajurit termuda yang menjabat sebagai Asisten Operasi, saat dipercaya menjabat sebagai Asisten Operasi Kopassus, yaitu Staf Umum Danjen Kopassus Bidang Perencanaan, Operasi, dan Latihan.

 “Jadi, memang yang bersangkutan itu ikut seleksi sebagai calon ajudan presiden. Wahyo itu dari Kopassus,” kata Kadispenad Brigjen TNI, Wahyu Yudhayana saat dikonfirmasi, dikutip Rabu (23/10/2024).

Wahyu menjelaskan, setelah nama Kolonel Inf Wahyo diserahkan. Nantinya keputusan penerimaan akan diputuskan oleh Setmilpres selaku pihak yang berwenang dalam seleksi ajudan presiden.

“Tapi kan kita masih menunggu keputusan dari Setmilpres ya hasil seleksinya bagaimana. Saya sudah konfirmasi ke personel angkatan darat dan disampaikan bahwa memang betul yang bersangkutan ikut seleksi,” kata dia.

2. Kolonel Pnb Anton "Sioux" Palaguna (TNI AU), lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2000 dikenal sebagai penerbang Sukhoi Su-27/30. 

Memiliki latar belakang penerbang, Mantan Komandan Skadron Udara 11 di Pangkalan Udara Hasanuddin. Kemampuannya bisa mendukung tugas kenegaraan presiden dalam bidang keamanan udara.

"Yang terpilih (untuk ajudan Presiden), Kolonel Anton. Yang Wapres belum (terpilih),” kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tonny Harjono kepada wartawan.

3.Letkol Laut (P) Romi Habe Putra (TNI AL) lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2002 yang mendapat predikat terbaik dalam Penutupan Pendidikan Kematraan 3 TNI AL Angkatan Ke-12. 

Kemampuan Romi ternyata memiliki beragam pengalaman, salah satunya adalah pengalaman sebagai Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366. Sebuah alutsista kapal perang yang dikenal dengan kemampuan tempurnya.

"TNI AL telah menyeleksi sejumlah kandidat terbaiknya sejak September-Oktober dari tingkat Mabes TNI Angkatan Laut kemudian Setmilpres untuk ajudan Presiden, kemudian dari rangkaian proses seleksi itu, kandidat yang terpilih dari TNI AL Letkol Laut (P) Romi Habe Putra," kata Kadispenal Laksamana Pertama I Made Wira Hady saat dikonfirmasi.

4.Kombes Pol Ahrie Sonta Nasution (Polri), lulusan Akpol 2002 ini sebelumnya diketahui duduk menjabat sebagai Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Perwira Menengah (Pamen) Polri ini telah banyak menjalani berbagai tugas, mulai menjadi bagian Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Operasi Nemangkawi di Papua dan pernah menjabat Mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok.

Sampai terlibat dalam  penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia terkait korupsi pengalihan hak tagih (Cessie) Bank Bali yang dipimpin Kabareskrim kala itu Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Meski, nama Ahrie Sonta belum mendapatkan konfirmasi resmi dari Mabes Polri. Namun, dari beberapa sumber beritanasional.com dari internal Polri, telah membenarkan dirinya yang menjadi kandidat kuat ajudan Presiden Prabowo dari perwakilan Polri.

Kendati demikian, keempat nama kandidat dari Tiga Matra TNI dan Polri masih belum ada kepastian. Sebab, pengumuman resmi akan disampaikan Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) sebagaimana Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 12 Tahun 2016.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: