Ini Sejumlah Dongeng yang Ceritakan Perbedaan Kelas, dari Panji hingga Ande-ande Lumut
BeritaNasional.com - Filolog Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Adi Wisnurutomo mengatakan, hingga kini cerita Panji masih relevan karena banyak mengisahkan tentang perbedaan kelas sosial.
"Cerita Panji sering menggunakan konflik perbedaan kelas sosial. Kisah di dalamnya disajikan dengan adanya karakter dengan perbedaan kelas sosial dalam masyarakat yang diawali dengan konflik dan berakhir dengan cerita cinta bahagia," katanya dikutip dari Antara.
Ia juga menyebutkan sejumlah dongeng tentang perbedaan kelas antara lain, Ande-Ande Lumut dari Jawa, di mana salah satu tokohnya, Klenting Kuning yang diperlakukan tidak adil oleh ketiga saudaranya (Klenting Merah, Klenting Hijau, dan Klenting Biru).
Selain itu, cerita tentang Bawang Merah dan Bawang Putih yang sudah sering dikisahkan dari mulut ke mulut juga mengangkat perbedaan kelas sosial, dan terinspirasi dari cerita Panji.
"Bahkan tidak hanya kelas sosial, tetapi juga perbedaan wujud seperti cerita Kethek Ogleng (pertunjukan tari dari Ponorogo dengan kera sebagai tokoh utama). Penggunaan pola yang sama ini menunjukkan bahwa pembahasan dan konflik terkait kesenjangan masih dianggap relevan dari masa ke masa," kata Adi.
Dalam ranah politik, ujar dia, cerita Panji tidak hanya melibatkan tokoh-tokoh yang berasal dari Jawa saja, meskipun latar utamanya adalah kerajaan dan daerah-daerah yang berada di Jawa bagian Timur.
"Cerita Panji tidak jarang berinteraksi dengan tokoh-tokoh dari luar Jawa, bahkan, pada beberapa kisah, Panji akan menjadi tokoh yang tidak berasal dari Jawa," katanya.
Ia menyebutkan dua tokoh dari kisah Panji yakni Sabrang (yang kemudian diartikan sebagai menyeberang), dan Klana (diartikan sebagai berkelana), di mana sebutan tersebut merujuk pada tokoh-tokoh dari kerajaan lain seperti Makassar, Bengkulu, hingga Banda.
"Banyak spekulasi yang muncul tentang siapa Klana sebenarnya, mulai dari sindiran terhadap musuh-musuh Majapahit, Raden Patah (raja Muslim pertama di Jawa), hingga pemberontak Trunajaya, Pangeran Adipati Anom, atau beberapa tokoh sejarah lainnya," tuturnya.
Kisah Panji menjelma dalam berbagai rupa kesenian, seperti dalam relief, pertunjukan tari, wayang, dongeng, hingga karya sastra.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu